Surabaya – Lebih dari 5.000 warga Surabaya mengikuti kegiatan Anlene OsteoWalk 10.000 Langkah dan OsteoRun 5K dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional di area Parkir Barat–Timur Plaza Surabaya, Minggu (30/11). Gelaran ini merupakan rangkaian kampanye Anlene dan PEROSI yang sebelumnya digelar di Medan dan Jakarta dengan total partisipasi mencapai 22.000 peserta.
Kegiatan ini mengajak masyarakat bergerak aktif sekaligus menyediakan fasilitas pemeriksaan kepadatan tulang gratis serta edukasi kesehatan tulang, sendi, dan otot. Banyak peserta datang bersama orang tua mereka, menjadi simbol bahwa pencegahan osteoporosis merupakan komitmen lintas generasi.
Data Anlene Bone Scan 2024–2025 mengungkap bahwa lebih dari 60% warga Surabaya berisiko mengalami osteoporosis. Temuan tersebut sejalan dengan data nasional yang menunjukkan dua dari lima penduduk Indonesia berisiko mengalami pengeroposan tulang.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan pentingnya tindakan preventif. “Upaya pencegahan harus terus ditingkatkan. Kegiatan ini menunjukkan sinergi yang baik dalam menggerakkan masyarakat untuk lebih aktif menjaga kesehatan tulang,” ujarnya. Emil juga mengajak masyarakat membangun kebiasaan sederhana seperti beraktivitas fisik rutin dan mencukupi kebutuhan nutrisi tulang.
Ketua PEROSI Cabang Surabaya, dr. Jongky Hendro Prajitno, menjelaskan bahwa osteoporosis merupakan silent disease karena hampir tidak bergejala pada tahap awal. Menurutnya, deteksi dini dan edukasi berkelanjutan penting agar masyarakat memahami risiko dan mengambil langkah pencegahan sejak dini, mulai dari rutin bergerak, memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin D, protein, hingga pemeriksaan tulang berkala.
President Director Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran, menegaskan komitmen Anlene dalam mengkampanyekan gerakan pencegahan osteoporosis selama lebih dari dua dekade. Ia menyebut hasil pemeriksaan terhadap lebih dari 500.000 orang di 16 kota menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi Anlene memiliki risiko osteoporosis dua kali lebih rendah.
Figur publik Arumi Bachsin yang hadir dalam kegiatan tersebut mengaku bangga melihat antusiasme tinggi warga Surabaya. Menurutnya, kebiasaan bergerak aktif harus dibangun dalam keluarga sejak dini agar setiap orang tetap bisa aktif tanpa batasan usia.