Bacawali Firhando Gumelar Berencana Silaturahim ke Pokja Peningkatan Status Kota Batu, Begini Respons Sekjen Pokja

Sumiantoro
Sumiantoro

BATU (SurabayaPost.id) – Sekjen Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Status Kota Batu, Sumiantoro, mengapresiasi komunikasi politik Bakal Calon Walikota (Bacawali) Kota Batu, Firhando Gumelar.

Apresiasi Sumiantoro kepada Firhando Gumelar yang akrab disapa Mas Gum, ini bukan tanpa dasar. Lantaran pada Senin (05/08/2024) lalu, Mas Gum tengah menyampaikan di SurabayaPost.id, telah menjadwalkan silaturahim kepada para tokoh pokja peningkatan status Kota Batu.

“Saya sangat mengapresiasi komunikasi politik Mas Gum calon wali kota termuda Kota Batu 2024 – 2029 ini. Pokja menyambut baik rencana sowan silaturahim Mas Gum,” kata Sumiantoro, Selasa (06/08/2024).

Nanti kata dia, Mas Gum akan di ajak bareng teman – temen Pokja dialog bersama agar silaturahim lebih bermakna.

“Calon wali kota termuda itu diharapkan bisa menyampaikan visi misinya dalam diskusi bersama anggota pokja mendatang,” harapnya.

Demikian mantan Pemimpin Umum Tabloid Pariwisata Jatim News 2021 hingga 2004 ini berharap Mas Gum sejalan dengan pemikiran pokja untuk Kota Batu lebih baik kedepannya.

“Nanti dialog bersama untuk mengembangkan Kota Batu yang lebih baik, mengkonsep dalam menjalankan roda pemerintahan dan penataan kota sebagai kota wisata punya konsep jelas,”ucapnya.

Lantas ungkap dia, perjuangan pokja peningkatan status Kota Batu untuk peningkatan status kota administratif (Kotif) menjadi Kota Batu ini.

“Eksponen Pokja Kota Batu ingin punya wali kota yang paham dan memahami orang batu. Pokja selain punya tanggung jawab moral atas apa yang telah diperjuangkan, sekaligus ingin punya wali kota yang paham dan memahami batu. Pokja punya tanggungjawab moral atas apa yang telah di perjuangkan,” ujarnya.

Menurutnya, banyak permasalahan di kota ini yang harus diselesaikan dan perlu keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap pada pemimpin Kota Batu mendatang yang terpilih yang terbaik dari yang baik.

“Menjadi seorang pemimpin yang baik itu tidak hanya sekadar tekad atau ambisi yang tinggi. Lebih dari itu,  pemimpin sejati haruslah didukung sejumlah kriteria tertentu yang didapat dari proses yang panjang dan konsisten,” katanya.

Itu kata dia, punya manajemen yang baik sebelum bisa memimpin orang lain, harus bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu berbagai aspek fundamental dalam diri, mulai dari waktu, perhatian, hingga emosi diri.

“Secara paralel, cari tahu terus apa yang jadi kekuatan, kelemahan, dan potensi yang ia punya.Dengan begitu, timbul harmoni dalam dirinya, tentu akan sangat berdampak positif bagi upaya untuk sampai di predikat pemimpin daerah yang ideal,” pungkasnya.(Gus)