BATU (SurabayaPost.id) – DPRD Kota Batu menyoroti gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji. Sebab, gedung yang diresmikan pada 27 Desember 2019 atau berusia setahun lebih kondisinya sudah rusak.
Bagian langit-langit gedung runtuh. Tragisnya langit-langit itu terkesan dibiarkan berserakan. Makanya, Wakil Ketua 2 DPRD, Kota Batu Heli Suyanto SH, Jumat (8/1/2021) terlihat kesal.
Menurut Heli, rehab bangunan tersebut kalau masih dalam masa perawatan berarti tanggung jawab pihak ketiga atau kontraktor. “Itu seharusnya segera diperbaiki,” katanya.
Untuk itu, kata dia, Komisi C yang terkait dengan pembangunan Puskesmas itu perlu segera melakukan sidak. Itu kata dia untuk memastikan apakah sesuai dengan perencanaan dan melihat kualitasnya.
Dia mengatakan bahwa UPT Puskesmas Beji itu mengalami kerusakan pada langit-langit bangunan. Khususnya di ruang staf dan kepala tata usaha (TU) pada lantai dua.
Bangunan yang sumber anggarannya berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) senilai Rp 5,9 miliar tersebut kata dia dikerjakan dalam kurun waktu selama 127 hari.
Kejadian tersebut menurut informasi sudah terjadi sejak awal Desember 2020. Ukurannya sekitar 1 meter hingga 2 meter.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Beji, dr Muhammad Mufid mengaku tidak tahu menahu terkait kerusakan di tempatnya bekerja. Selain itu, ia juga mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan plafon itu jebol.
“Saya baru menjabat sebagai Kepala UPT Puskesmas Beji pada Agustus 2020. Saya baru masuk ke sini Agustus. Jadi tidak banyak tahu. Rusaknya mulai kapan juga lupa, yang tahu Dinas Kesehatan,” timpalnya. (Gus)
Leave a Reply