MALANG (SurabayaPost.id) – Kepedulian PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas sangat luar biasa. Sebab, BCA –melalui program Solusi Cerdas CSR Bakti BCA– memberikan beasiswa Rp 5,35 miliar pada 703 mahasiswa untuk tahun 2019/2020.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) VII BCA Malang Jo Rudy Kurniawan, Senin (4/11/2019). Dia menjelaskan bila BCA secara konsisten menyalurkan dana beasiswa Bakti BCA kepada 18 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.
“Khusus untuk tahun 2019/2020 beasiswa yang diberikan BCA itu mencapai Rp 5,35 miliar. Universitas Brawijaya menjadi salah satu perguruan tinggi penerima beasiswa Bakti BCA tersebut,” jelas dia.
Untuk itu, Jo Rudy Kurniawan secara simbolis menyerahkan dana beasiswa senilai Rp 350 juta kepada perwakilan mahasiswa/i Universitas Brawijaya. Penyerahan tersebut disaksikan Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani, di Malang, (24/10/2019) lalu.
Dijelaskan dia bila mahasiswa UB yang dapat beasiswa itu sebanyak 50 orang. Total beasiswa bagi mereka itu mencapai Rp 350 juta.
Itu karena, kata dia, “Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar. Menyadari hal ini, BCA berinisiatif untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di Indonesia dengan memberikan bantuan dana beasiswa, khususnya bagi mahasiswa berprestasi,” kata Rudy.
Harapannya, lanjut dia, melalui Beasiswa Bakti BCA tersebut, mahasiswa generasi penerus bangsa terus giat mencari peluang dan meningkatkan kualitasnya. “Sehingga mereka mampu bersaing di kancah global,” urai Rudy.
Makanya, kata dia, sejak tahun 1999, beasiswa Bakti BCA dikembangkan dan ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun memiliki kendala finansial. Beasiswa yang diterima para mahasiswa –seperti di Universitas Brawijaya– ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikannya. Begitu juga bagi mahasiswa dari PTN lainnya.
Berdasarkan komitmen tersebut, kata dia, beasiswa Bakti BCA ini sudah memasuki tahun ke-20. Dana yang diberikan dan penerimanya kata dia, terus dievaluasi. Sehingga terhitung sejak tahun 2019, BCA memutuskan untuk menambahkan jumlah perguruan tinggi negeri penerima beasiswa dari 16 menjadi 18 perguruan tinggi negeri.
Sementara jumlah dana yang dialokasikan kata dia, juga meningkat setiap tahunnya. Rincian pengalokasian dana Beasiswa Bakti BCA itu tahun 2014/2015 sebanyak Rp 3,8 miliar diberikan pada 481 mahasiswa.
Pada tahun 2015/2016 sebesar Rp 4,1 miliar untuk 554 mahasiswa, tahun 2016/2017 sebanyak Rp 4,25 miliar pada 587 mahasiswa. Sedangkan pada tahun 2017/2018 Rp 4,45 miliar pada 636 mahasiswa, tahun 2018/2019 sebesar Rp 4,95 miliar bagi 629 mahasiswa. Sementara tahun 2019/2020 sebesar Rp 5,35 miliar kepada 703 mahasiswa.
Peningkatan pemberian beasiswa itu di ilaihi sangat penting. Sebab, “Pendidikan merupakan pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa,” kata dia.
Makanya, lanjut dia, pendidikan menjadi salah satu area fokus BCA yang terus diperhatikan dalam rangka menciptakan SDM yang unggul. “Kami berharap Beasiswa Bakti BCA ini dapat turut memberikan long term impact bagi dunia pendidikan Tanah Air,” tambah Rudy.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Malang, Nuhfil Hanani mengaku senang banyak mahasiswanya menjadi penerima beasiswa BCA. Sebab, menurut dia, beasiswa tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan biaya kuliah para mahasiswa.
“Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada BCA yang telah memberikan dana beasiswa ini kepada mahasiswa berprestasi. Kami yakin bantuan itu memotivasi mahasiswa untuk terus belajar demi meraih cita-citanya,” katanya. (aji)
Leave a Reply