
Oleh karenanya, lanjut advokat yang akrab disapa Mardhan, dengan difasilitasi Polresta Malang Kota, pihaknya bisa menyuarakan aspirasinya ke DPRD. Karena ini menyangkut kepentingan publik, ada banyak korban. Siang hari ini, pihaknya bersama klien bersilaturahmi ke DPRD. Besar harapannya ada dukungan dan bantuan menyelesaikan permasalahannya.
“Kenapa kami berupaya menyuarakan ke DPRD, agar terfasilitasi dan dimediasi. Syukur alhamdulilah, ada solusi penyelesaiannya juga. Kami berpikir ini menyangkut soal hukum, ranahnya Komisi A. Tapi kami sangat bangga dan mendapatkan kehormatan, Ketua DPRD sendiri yang menyambut silaturahim kami. Tentunya kami merasa diperhatikan,” imbuhnya.
Hal senada, disampaikan Tharfiansyah salah 6 korban MCP asal Surabaya yang mengalami kerugian Rp 585 juta. Pihaknya terus berdoa dan berjuang menuntut haknya, yakni meminta pengembalian uang pokok pembelian apartemen ke PT Graha Mapan Lestari beberapa tahun lalu.
“Kami tidak menyangka atau mengira, jika diperlakukan seperti ini. Kami pun tidak mau lah menerima begitu saja, andaikan menerima uang pengembalian sebesar tujuh puluhan juta rupiah saja. Tidak sebanding sama sekali. Untuk itu, kami melalui pengacara terus memperjuangkan hak-hak sampai ada kejelasannya. Kami tidak minta bunga atau denda, cukup pokoknya saja yang dikembalikan,” ujar Tharfiansyah.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyampaikan, pihaknya untuk sementara ini masih belum bisa menjawab yang diaspirasikan pengacara bersama korban MCP tersebut. Saat ini sebatas menampung, dan akan membahasnya dengan tiga Wakil Ketua DPRD lainnya.
“Kami pun masih akan mengkoordinasikan dengan komisi A yang membidanginya,” tutur Amithya.
Dirinya pun menyebut, sebelum menindaklanjuti aduan tersebut, menurutnya tentu ada pembahasan di internal DPRD terlebih dulu.
“Kelanjutannya seperti apa, kami akan menyesuaikan dengan kegiatan di DPRD. Kami akan upayakan rapat pertemuan kelanjutannya, hari dan jam serta waktunya kapan. Kami belum bisa memastikan, diupayakan pada Juni 2025 ini ada pertemuan lanjutannya,” pungkas perempuan yang akrab disapa Mia tersebut. (lil).