Berhasil Tekan Stunting, Pj. Wali Kota Malang Beri Penghargaan OPD Terbaik

Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat memberikan penghargaan peraih terbaik tekan Stunting di lingkungan Pemerintah Kota Malang, Senin (20/05/2024)
Pj. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat memberikan penghargaan peraih terbaik tekan Stunting di lingkungan Pemerintah Kota Malang, Senin (20/05/2024)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menunjukkan keseriusannya untuk menekan angka stunting. Salah satunya memberi penghargaan kepada tiga kecamatan, tiga kelurahan dan tiga puskesmas yang dianggap berhasil menekan angka stunting.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan untuk memicu dan mendorong stakeholder menekan angka stunting. Karena menurut Wahyu, bukan hanya dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menekan angka stunting melainkan juga tanggung jawab perangkat daerah lainnya seperti kecamatan, kelurahan hingga puskesmas.

“Memang ini untuk memicu dan mendorong, tidak hanya dari OPD, tapi ada beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kecamatan dan kelurahan,” terang Wahyu saat ditemui usai menyerahkan penghargaan diakhir rangkaian Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 di Halaman Balaikota Malang, Senin (20/05/2024).

Inilah deretan penerima penghargaan dari Pj. Wali Kota Malang yang diserahkan pada momen Harkitnas
Inilah deretan penerima penghargaan dari Pj. Wali Kota Malang yang diserahkan pada momen Harkitnas

Penghargaan ini, tambah Wahyu, diberikan atas inovasi dan keterlibatan aktif yang telah dilakukan dalam menurunkan angka stunting. “Mereka adalah ujung tombak. Selama ini yang sudah dilakukan mereka adalah inovasi-inovasi yang beragam. Selain inovasi juga secara real data-data yang sudah di hasilkan oleh kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini angka stunting di Kota Malang sebesar 17,3% berdasarkan SKI (Survei Kesehatan Indonesia). Sedangkan berdasarkan laporan E-PGGBM bulan Februari 2024 cut off per tanggal 17 maret 2024. menunjukan penurunan dibanding tahun 2023, yang semula 8,68% menjadi 8,38%

Menurut Wahyu, upaya penurunan angka stunting di Kota Malang harus ditangani secara kolaboratif dan lintas sektoral. Karenanya, ia juga mengapresiasi seluruh perangkat daerah yang turut serta dalam upaya bersama ini.

“Saya juga apresiasi seluruh kelurahan, kecamatan, maupun puskesmas atas berbagai inovasi untuk menurunkan stunting yang telah dilakukan. Karena keberhasilan dalam menurunkan stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri, namun membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai perangkat daerah bahkan elemen masyarakat juga,” pungkas mantan Sekda Kabupaten Malang tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan indikator pemberian penghargaan ini adalah progresivitas Kelurahan, Kecamatan atau Puskesmas dalam menurunkan angka stunting selama Januari hingga Desember 2023.

“Ini dari Januari sampai Desember, di rata-rata berapa sasaran mereka. Dan ini (penilaiannya) tidak diketahui, artinya pada 2023 kami bersama teman-teman dinas melakukan monitoring semua. Semua sudah kita lakukan verifikasi, verifikasi di lapangan juga; betul tidak datanya seperti ini. Dan Alhamdulillah teman-teman sudah memvalidkan data itu,” tandasnya.

Pj. Wahyu Hidayat didampingi Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso saat memberikan keterangan kepada wartawan
Pj. Wahyu Hidayat didampingi Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso saat memberikan keterangan kepada wartawan

Sebagai informasi, peraih penghargaan tiga terbaik Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas yang meraih Penghargaan Pencegahan Stunting Terbaik di Kota Malang tahun 2023 adalah sebagai berikut:

Kategori Kecamatan
Rangking I : Kecamatan Klojen
Rangking II : Kecamatan Sukun
Rangking III : Kecamatan Lowokwaru

Kategori Kelurahan
Rangking I: Kelurahan Rampal Celaket
Rangking II: Kelurahan Kebonsari
Rangking III: Kelurahan Klojen

Kategori Puskesmas
Rangking I: Puskesmas Rampal Celaket
Rangking II: Puskesmas Cisadea
Rangking III: Puskesmas Kendalsari. (*)