MALANG (SurabayaPost.id) – Sorotan tentang kredibilitas jurnalis makin menyeruak belakangan ini. Praktik penyalahgunaan profesi wartawan alias pers liar, tanpa identitas yang jelas, memunculkan banyak oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba mencari keuntungan dengan mengatasnamakan sebagai wartawan.
Teknik menghadapi oknum wartawan nakal alias ‘bodrex’ inilah yang kemudian menjadi salah satu materi dalam One Day Training Jurnalis Era Digital & Protokol yang digelar PWI Malang Raya bersama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang di Ubud Hotel & Cottages, Sabtu (29/5/21).
Karyawan dan karyawati Tugu Tirta yang menjadi peserta diklat juga mendapat materi tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik, Teknik Menulis Berita / Rilis serta Public Speaking dengan narasumber yang kapabel di bidangnya, antara lain Kepala Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) Jatim; Noordin Jihad, Wakil Ketua PWI Malang Raya; M Taufik, wartawan senior Choirul Anam dan pakar protokoler Pemkot Malang; M. Fakhrurizal Hariez, S.STP, M.AP.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap bisa membekali karyawan dan karyawati dengan tambahan ilmu baru. Bukan untuk menjadikan mereka seorang jurnalis profesional, namun menambah khazanah wawasan mereka sehingga menjadi insan pelayanan prima yang profesional dan berkualitas,” ujar Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas S.Pd, M.Si yang hadir langsung membuka kegiatan.
Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menambahkan, diklat ini merupakan wujud sinergi antara pihaknya dengan Tugu Tirta, selain dalam rangka memperkokoh kolaborasi pentahelix juga sebagai sarana edukasi jurnalistik bagi insan pelayanan.
“Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan ke depannya sinergi antara PWI Malang Raya dengan Tugu Tirta makin solid dan berkelanjutan,” tandas Cahyono didampingi Direktur Lembaga Pemberdayaan Wartawan (LPW) Malang Raya, Asan Haji. (@ii)
Leave a Reply