BANYUWANGI (SurabayaPost.id) –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat mewaspadai dampak fenomena iklim La Nina. Sebab, iklim tersebut diprediksi akan melanda wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Yustoto Windiarto, Minggu (25/10/2020) menerangkan, La Nina merupakan fase dingin di Pasifik. Itu berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di sebagian wiLayah Indonesia. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi
Ia mengatakan, fenomena La Nina dapat menyebabkan curah hujan bulanan dengan intensitas tinggi dibandingkan kondisi normal. Sehingga dapat berpotensi terjadinya banjir maupun tanah longsor
“Untuk itu kita menghimbau kepada masyarakat Banyuwangi untuk mempersiapkan diri. Khususnya di daerah dataran tinggi yang berpotensi terjadinya longsor. Juga daerah-daerah cekungan, karena daerah cekungan rawan terjadinya banjir. Banjir tersebut disebabkan karena luapan sungai tetap harus diwaspadai,” ujarnya.
Ia juga juga menjelaskan fenomena La Nina akan terjadi puncaknya pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021. Makanya, BMKG juga menghimbau kepada warga mengingat kondisi cuaca di Banyuwangi sudah masuk pada musim pancaroba yakni peralihan dari musim panas ke musim hujan.
“Hal yang perlu diwaspadai juga terjadinya pertumbuhan awan kumulus yang dapat mengakibatkan terjadinya hujan lebat, petir, angin kencang dan puting beliung,” tandasnya saat ditemui di Stasiun BMKG Kelas III Banyuwangi. (nov)
Leave a Reply