Di Kota Batu Anak di Bawah Umur dan yang Meninggal pun Masih Dapat JPS

Beberapa penerima JPS adalah anak - anak

BATU (SurabayaPost.id) – Realisasi bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemkot Batu melalui Dinas Sosial (Dinsos ) untuk warga Kota Batu yang terdampak Covid – 19 luar biasa. Sebab, anak di bawah umur bahkan yang sudah meninggal dunia pun masih dapat jatah.

Itu mengingat dari sejumlah 933 KK yang terdapat sebagai penerima ada yang anak- anak. Selain itu ada yang sudah pindah domisili. Bahkan ada pula yang sudah meninggal dunia tapi masih terdaftar dan mendapat kupon JPS.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu , Rujianto, Jumat (1/5/2020) Menurut Rujianto di Desa Mojorejo terkait peluncuran pertama JPS bantuan berupa uang dari Pemkot Batu melalui Dinas Sosial ( Dinsos) sejumlah 16 KK.

Meski begitu Rujianto mengaku dari sejumlah 16 KK tersebut yang disalurkan hanya 13 KK. “Warga penerimanya tiga orang. Yang satu sudah meninggal dunia, dan yang satunya lagi sudah pindah domisili serta ada yang sudah menerima bantuan lansia di tahun 2020 ini,” kata Rujianto.


Penerima bantuan JPS yang merupakan anak dibawah umur

Untuk itu, Rujianto mengaku dari 16 warga penerima JPS yang 3 nama warga tidak jadi direalisasikan. Padahal menurutnya pihak desa setempat sudah menyerahkan data – data penerimanya kepada Dinsos Kota Batu. “Tapi itu semua yang jelas datanya dari Dinsos Kota Batu,” ungkapnya.

Terpisah Kepala Desa Junrejo,Kecamatan Junrejo, Kota Batu Andi Faizal Hasan mengaku heran terkait data – data tersebut.Dengan begitu Faizal menganggap data -data yang dimaksut turunnya dari langit.

“Kejadian yang di Desa Junrejo penerimanya anak kecil, tapi itu karena sudah terlanjur jadi serba dilema. Ada beberapa anak – anak kecil yang datang kalau mau disuruh kembali juga tak mungkin. Selain gak tega dia juga warga Kota Batu,” ngakunya.

Selain itu, kalau ditolak bakal jadi rame. Alasannya karena anak – anaknya sudah datang. Dengan begitu, menurut Faizal solusinya selama anak kecil ini masih dalam satu KK dengan orang tuanya, menurutnya lebih baik dibiarkan, karena.

” Di desa ini hanya memfasilitasi tempat saja. Pembagiannya itu dilakukan oleh SKPD pendamping dengan Dinas Sosial Kota Batu. Sedangkan data – data penerimanya itu dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS ).Jadi saya tidak pernah setor nama – nama yang dikirimkan seperti kemarin itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, Faizal menanyakan munculnya nama – nama penerima. Dia mempertanyakan datanya dari mana.

“Padahal pihak desa sudah berminggu – minggu melakukan verifikasi data. Tapi munculnya dari Dinsos kok kayak gitu. Itulah yang saya heran ceritanya bagaimana,” serunya.

Dengan kejadian itu, Faizal mengaku lebih menahan emosi karena bulan puasa. Selain itu, data dari RT dan RW yang menurutnya sudah diberikan sebelumnya malah terkesan tidak berguna.

“Padahal Pemerintah Desa tak pernah menyetor data seperti itu.Tragisnya lagi, sebagian anak yang menerimanya tercatat dari anaknya orang cukup dan terpandang.Tapi ada yang datang dengan membawa data karena diberi oleh pemerintah,” ujarnya.

Dengan kejadian ini,ujar dia jangan sampai terulang lagi.Karena kata dia, hal semacam ini malah akan menghambat penyaluran bantuan selanjutnya.

Sekadar diketahui dengan bantuan JPS yang disalurkan sebelumnya diketahui ada anak yang dibawah umur dan orang tuanya dipandang cukup mampu.

Sedangkan di Kelurahan Sisir dan Songgokerto ada data anak umur 11 tahun dan 10 tahun dan termasuk di Desa Junrejo yang masuk penerima bantuan

Berdasarkan informasi yang dihimpun Surabayapost.id dari sumber yang layak dipercaya.” Penerima itu harus tetap atas nama KK, karena data base berbunyi KK,” katanya.

Disisi lain, kata sumber ini terkait data penerima BLT di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji diketahui datanya banyak yang berubah. Alasannya tidak jelas.

” Data yang dikirim ke desa sejumlah 48 orang, celakanya dari data awal penerimanya didominasi masih masih anak – anak.Termasuk di Desa Sidomulyo juga diketahui ada yang sudah meninggal, tapi masih masuk data,” pungkasnya. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.