Dibawah Kepemimpinan Walikota Sutiaji, Kota Malang Kembali Raih Penghargaan di Bidang Inovasi Membangun Negeri 2023

Walikota Malang, H Sutiaji, menerima penghargaan inovasi membangun negeri 2023 yang diserahkan oleh Harya M. Hidayat - Chief Business Development & Corporate Communication TV One. (istimewa)
Walikota Malang, H Sutiaji, menerima penghargaan inovasi membangun negeri 2023 yang diserahkan oleh Harya M. Hidayat - Chief Business Development & Corporate Communication TV One. (istimewa)

JAKARTA (SurabayaPost.id) – Kota Malang sebagai Kota Pendidikan dan Kota Kreatif kian diakui secara nasional. Hal ini terlihat kala Kota Malang menerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023 untuk kategori Pusat Edukasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif dari sebuah stasiun TV nasional yang diterima langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Sebagai pusat edukasi, Kota Malang dikuatkan oleh eksistensi lebih dari 60 perguruan tinggi dengan beragam disiplin ilmu. Tak heran Kota Malang menjadi salah satu kota jujugan studi. Tentu, hal ini membuat Kota Malang menjadi lumbung sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. Potensi inilah yang menjadi kekuatan dan akan terus dikuatkan untuk mengarah pada sektor ekonomi kreatif.

“Ini potensi yang luar biasa. Mereka terlibat dalam 17 subsektor ekonomi kreatif sudah berjalan semua. Bahkan saya temukan ada seorang yang terlihat menganggur tapi ternyata punya 160 karyawan dengan pasar untuk produknya hingga luar negeri,” ungkap Wali Kota Malang Sutiaji usai menerima penghargaan.

Walikota Malang H Sutiaji menjadi salah satu narasumber inovasi membangun negeri 2023. (istimewa)
Walikota Malang H Sutiaji menjadi salah satu narasumber inovasi membangun negeri 2023. (istimewa)

Langkah Kota Malang pun makin dimantapkan dengan dibangunnya Malang Creative Center (MCC) sebagai wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat berkolaborasi dan berkembang bersama demi membangkitkan perekonomian.

“Dalam dua hari kita open call untuk MCC sudah ada sekitar 300 UMKM dan pelaku ekonomi kreatif berminat. Ada pula ketertarikan dari Inggris, Australia dan Polandia untuk menjadi buyer produk-produk lokal Kota Malang,” ujarnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Malang itu menyebut bahwa MCC lahir dari aspirasi_ bottom up_ yang  menunjukkan bahwa Kota Malang tak hanya mengandalkan konsep top down saja dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian, para insan kreatif ini tentu ini punya rasa memiliki yang kuat karena menjadikan MCC sebagai rumah.

Walikota Sutiaji pose bersama usai menerima penghargaan inovasi membangun negeri. (istimewa)
Walikota Sutiaji pose bersama usai menerima penghargaan inovasi membangun negeri. (istimewa)

Lebih jauh Sutiaji mengungkapkan MCC dibangun sebagai wadah inkubasi ekonomi kreatif. MCC juga bukan hanya milik pemerintah kota saja, namun milik masyarakat demi keberlangsungan perekonomian bersama.

Demi makin kuatnya ekonomi kreatif, Pemkot Malang juga berkolaborasi dengan 16 perguruan tinggi untuk menyusun kurikulum. Pun kerja sama dengan pihak Provinsi Jawa Timur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koperasi dan UMKM terus dijalin dan semakin dikuatkan.

Ditambahkan pria penghobi olahraga bulu tangkis itu, Kota Malang juga dibangun menjadi sebuah destinasi wisata kreatif. Siapapun yang ingin belajar tentang ekonomi kreatif bisa datang ke Kota Malang, bisa mengunjungi MCC.

MCC didesain untuk mencetak insan kreatif yang makin berdaya. “Kami menyiapkan MCC bukan hanya untuk Kota Malang saja, tapi tujuannya untuk membangun sistem ekonomi kreatif yang baik. Dari Malang untuk Indonesia dan dunia,” tutupnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.