DLH Kota Malang Gelorakan Mudik Lebaran 2024 Minim Sampah

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Direktorat Penanganan Sampah yang berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mengajak masyarakat yang akan mudik untuk bijak mengelola sampah.

Hal itu untuk menciptakan Kota Malang yang bersih dari sampah pada musim lebaran 2024. Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Sampah dari KLHK, Novrizal Tahar melakukan Sosialisasi Mudik Minim Sampah di Kantor DLH Kota Malang, Jalan Bingkil No 1 beberapa waktu lalu.

Dalam sosialisasi tersebut, Novrizal menyampaikan bahwa diperkirakan sebanyak 58 ribu ton sampah akan dihasilkan dari pergerakan mudik lebaran tahun 2024 saja. Hitungan tersebut terlepas dari timbulan reguler sampah harian.

Dijelaskan Novrizal, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah tujuan mudik terbanyak. Dan pihaknya sengaja berkunjung ke Jawa Timur karena termasuk tujuan mudik terbanyak.

”Jadi memang kami ditugasi di Jawa Timur, salah satunya di Kota Malang. Dalam beberapa hari ke depan akan melakukan rapat koordinasi. Semoga ini dapat memberikan semangat untuk DLH Kota Malang agar dapat mengkomunikasikan terkait penanganan sampah tersebut,” kata Novrizal dilansir dari Jatimtimes, Sabtu (06/04/2024)

Menurut Novrizal, saat ini pihaknya terus mengharapkan kesadaran masyarakat dan perilaku masyarakat berubah agar dapat bijak dalam mengelola sampah. Untuk itu, pihaknya memberikan imbauan-imbauan, seperti memberikan gambar tematik terkait kesadaran minim sampah. Di antaranya saat mudik membawa peralatan makan sendiri, membawa kantong belanja, memakai tumbler untuk wadah air minum.

“Terpenting, jangan menggunakan wadah plastik dan kemasan plastik sekali pakai dan apabila makan jangan ada sisa. Ini yang selalu kita kampanyekan karena makan yang bersisa itu menyebabkan dekomposer dan gas metan. Gas metan yang dihasilkan itu sebesar 28 kali lipat bahkan di TPA tua itu bisa menjadi 80 kali lipat,” papar Novrizal.

“Jadi sisa makanan itu bukanlah masalah yang sepele karena juga menyebabkan gas rumah kaca dan menjadi pemicu pemanasan global. Maka, perlu disediakan wadah-wadah terpilah. Di rest area, terminal, tempat umum dan terkondisi dengan Pemerintah Daerah,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengaku jika pada hari-hari besar memang ada lonjakan sampah yang cukup tinggi. Dalam hal ini pihaknya siap untuk melakukan penanganan serta pengelolaannya.

“Antisipasi mudik memang sudah disiapkan oleh DLH dengan melakukan koordinasi, kolaborasi dan sinergi bersama Perangkat Daerah seperti Dinas Perhubungan dan PT KAI (Kereta Api Indonesia),” tutur Rahman

Selain itu, DLH membentuk satgas penanggulangan sampah liar dan melakukan upaya dengan pembagian jam kerja. Kemudian, DLH Kota Malang juga akan melakukan imbauan, informasi dan mensosialisasikan gerakan Mudik Minim Sampah melalui media sosial yang dimiliki DLH sesuai Surat Edaran dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SE.3/ MENLH/PSLB3/PLB.0/4/2022 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Dalam Rangka Mudik Lebaran.

“Terkait dengan satgas-satgas untuk menanggulangi sampah liar yang tidak pada tempatnya. Kami lakukan upaya secara bergantian dengan shif. Itu adalah upaya, apalagi saat Idul Fitri timbulan sampah berupa koran menumpuk dan DLH Kota Malang melakukan pembersihan,” jelasnya.

Diakuinya, Kampanye Mudik Minim sudah diaplikasikan sejak tahun 2018. Dan pada tahun ini, pihaknya berharap masyarakat lebih bijak mengelola sampah.

“Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan mengelola sampah secara bijak. Galakkan Mudik Minim Sampah,” tandasnya. (*)