BATU (SurabayaPost.id) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, memprogramkan Shining Brantas.b8tu tidak hanya pemulihan lingkungan tapi membuat destinasi wisata sungai secara tematik di setiap desa/kelurahan di Kota Batu.
Hal tersebut, disampaikan Kadis LH Kota Batu, Aries Setiawan, Senin (28/6/2021).
Menurut Aries, dalam menjaga dan memulihkan kembali lingkungan hidup di Kota Batu, DLH tengah memiliki program Shining Brantas.
“Yakni melakukan restorasi ekosistem di Kota Batu yang saat ini berfokus pada lima hal,” katanya.
Itu, kata dia fokusnya lima hal. Yakni Restorasi Kelembagaan atau aturan yang dibuat. “Restorasi Ekologi melalui penanaman pohon, Restorasi Hidrologi dengan menjaga kualitas dan kuantitas air, Restorasi Morfologi dengan menjaga garis sungai dan Restorasi Sosial Ekonomi melalui edukasi dan sosialisasi,” paparnya.
Lantas, papar dia, untuk kali ini,Aries mengaku sedang memulai dengan Restorasi Hidrologi atau dengan menjaga kualitas dan kuantitas air.
“Untuk menjaga hal tersebut kami akan membuat sungai tematik di 24 desa/kelurahan sesuai potensi dan keunggulan wilayahnya,” ujarnya.
Itu, ujar mantan Camat Batu tersebut, mencontohkan untuk beberapa desa telah memiliki sungai tematik. Diantaranya Desa Giripurno dan Desa Pendem yang telah dilepas ikan untuk memulihkan ekosistem sungai di desa tersebut sebagai sungai tematik.Dengan begitu, ia berjanji.
“Dalam waktu dekat tanggal 2 Juli kami akan kembali melaunching dua tempat untuk digunakan sungai tematik. Pertama adalah Sungai Sidomulyo di Desa Sidomulyo dan kedua di Sumber Gemulo, Desa Punten,” ungkapnya.
Itu, ungkap dia, dua tempat tersebut cocok untuk digunakan sebagai sungai tematik. Alasannya karena, di Sidomulyo memiliki aliran sungai yang melewati Mall Bunga Sidomulyo.
“Itu sangat cocok untuk dilepas ikan dan menjadi destinasi wisata. Begitu juga di Sumber Gemulo Punten agar tetap terjaga sumber mata airnya.Saya rasa masyarakat sudah siap dengan Restorasi Hidrologi yang dimulai dengan bersih-bersih sungai di Sidomulyo,” terangnya.
Selanjutnya, terang dia,untuk kedepannya dengan program Shining Brantas kualitas dan kuantitas air di Kota Batu, aliran Sungai Brantas tetap terjaga.
Sementara itu, Kades Sidomulyo, Suharto mengaku mendukung dengan program DLH.Melalui program restorasi hidrologi yang dimaksud, dipastikan bakal berdampak bagi lingkungan.
“Khususnya sungai Sidomulyo yang akan dibuat sungai tematik. Dengan begitu masyarakat akan enggan membuang sampah ke sungai ikut menjaga kebersihan sungai,” ungkapnya.
Dengan adanya sungai tematik, ungkap dia Pemdes Sidomulyo akan mendukung penuh sungai tematik dengan melepaskan ikan endemik asal Kota Batu, yakni tombro punten. Diharapkan juga menjadi destinasi pelengkap Mall Bunga Sidomulyo.
“Dengan adanya sungai tematik ini kami berharap tak hanya menjaga ekosistem sungai. Tapi juga sebagai destinasi wisata baru melengkapi Mall Bunga Sidomulyo dan sebagai tempat budidaya ikan tombro punten,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply