JAKARTA (SurabayaPost.id) – Komoditas Cabai Hiyung, yang terkenal sebagai cabai terpedas di Indonesia, menjadi salah satu stand yang menyedot perhatian peserta Rakernas 1 PDI Perjuangan di Jakarta. Cabai yang terkenal pedasnya ini bisa menjadi solusi mengatasi mahalnya harga cabai
Dr. Sri Untari, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, agar mengadopsi Cabai Hiyung untuk dibudidayakan, bagi petani Jawa Timur.
“Cabai Hiyung ini memiliki banyak sekali kelebihan, dari riset yang ada ini merupakan cabai dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata cabai pada umumnya,” kata Sri Untari.
Saat berkunjung ke stand Cabai Hiyung, ia mendapat penjelasan beberapa kelebihan Cabai Hiyung yang berasal dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan ini. Salah satunya cabai ini memiliki daya tahan yang cukup lama. Pada suhu ruangan, Cabai Hiyung bisa bertahan dari 10 sampai 16 hari.
“Artinya memang komoditas Cabai Hiyung ini bisa menjadi solusi di tengah mahalnya harga cabai,” imbuhnya.
Di Kabupaten Tapin, lanjut Sri Untari, rata-rata petani yang menanam Cabai Hiyung bisa memproduksi sampai 200 kilogram setiap kali masa panen.
“Kenapa saya mengimbau dan memperjuangkan agar Cabai Hiyung bisa ditanam di kawasan Jawa Timur, karena memang sesuai dengan pesan Rakernas PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Dalam Rakernas partai yang dibuka tanggal 9 Januari itu, PDI Perjuangan mengusung tema strategi jalur rempah dengan misi agar kembali mengangkat produksi rempah Indonesia sebagai komoditas yang diakui oleh dunia.
“Kita memiliki banyak sekali potensi dari rempah ini. Contohnya Cabai Hiyung, yang tingkat kepedasannya melebihi komoditas cabai di dunia. Bahkan cabai ini sudah dilakukan penelitian oleh beberapa negara dunia, karena itu sebagai anak bangsa kita juga harus melestarikan cabai tersebut,” pungkasnya. (aii)
Leave a Reply