GRESIK (SurabayaPost.id)–Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Sukardi memberikan update jumlah bangunan rumah warga, fasilitas pendidikan dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat gempa Jumat 22 Maret 2024.
“Dua kecamatan yakni Sangkapura dan Tambak terkena dampak gempa. Di Kecamatan Sangkapura ada sekitar 1.943 rumah warga mengalami kerusakan berat dan ringan,” ungkap Sukardi saat rapat diruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Achmad Wasil, Minggu (24/3/2024).
Pria yang baru saja dilantik menjadi Kepala BPBD ini kembali merinci tempat ibadah yang rusak akibat gempa beberapa bari yang lalu itu. Dari hasil kajian tim BPBD ada sekita 84 Tempat Ibadah 68 Sekolah rusak, 31 Sekolah, 31 Kantor, 1 Rumah Sakit, 8 Pondok Pesantren.
“Semuanya di Kecamatan Sangkapura,” ungkapnya.
Untuk KecamatanTambak sebanyak 1.365 rumah, 97 Tempat Ibadah, 57 Sekolah rusak, 31 Sekolah, 12 Kantor, 2 Pasar. Sedangkan pengungsi asal Kecamatan Sangkapura sebanyaj 14.903 Kecamatan Tambak berjumlah 18.732. Korban Luka 7 orang tidak ada korban jiwa.
“Besuk pagi kita akan melakukan rapat koordinas dengan BNPB, Bupati Lamongan dan Tuban sebagai tindaklanjut penanganan kerusakan yang ada di Bawean,” pungkasnya.
Polri-TNI Dirikan Posko Makanan Siap Saji
Polri-TNI, BPBN, BPBD propinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Gresik bersama-sama membantu dengan menyediakan makanan siap saji, selimut, tenda, sembako, dan keperluan lainnya. Semua bantuan dipusatkan di posko pendopo kecamatan Sangkapura.
Lebih lanjut pada hari pertama korban luka sudah tangani medis dan Tim gabungan masih melakukan pembersihan maupun pendataan kerusakan bangunan, Bantuan terus di salurkan kepada masyarakat yang terdampak.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terbaru dari BMKG dan instansi terkait, jika terjadi gempa susulan, segera mencari tempat yang aman dan menjauh dari bangunan atau benda yang tinggi dan segera hubungi posko bencana alam yang ada di pendopo Kecamatan Sangkapura,” ucap Kapolsek Sangkapura.