Oleh : M Husni Mubarok-MHM
(The Santri PonPes Arrowiyah)
Bukan Gus Dur kalau tidak kontroversi. Bukan Gus Dur kalau tidak bikin geger Jagad Raya. Bukan Gus Dur kalau tidak lucu dan kocak.
Bukan KH Said Aqil Siraj kalau tidak Kontroversi. Bukan KH Said Aqil Siraj kalau tidak bikin geger jagad NU. Bedanya antara Gus Dur dan KH Said Aqil Siraj adalah; Gus Dur memperjuangkan nilai Hukum Islam dalam perspektif Pluralisme dengan bingkai Demokrasi namun tidak pada posisi ekstrim kiri yang anti Arab, anti jenggot, anti ini dan anti itu, bahkan Gus Dur dengan jelas memposisikan dirinya pada posisi anti Ektsrim. Beda halnya dengan KH Said Aqil Siraj. Profesor yang satu ini telah sukses membuat banyak pihak, baik diluar NU maupun didalam NU sendiri mendapatkan banyak Hikayah, Ilmu pengetahuan dan terbukanya sebuah pemikiran warga Nahdiyyin yang sesungguhnya anti Sekularisme dan Liberalisme. Maka dengan langkah kontroversi KH Said Aqil Siraj, dapat membuka mata Warga Nahdiyyin bahwa hari ini NU telah disusupi oleh pemikiran cendrung bertentangan dengan nilai-nilai Ahlusunnah Waljama’ah versi Imam Syafi’i, sebagaimana yang dikutip oleh Almukarrom Hadratussekh KH Idrus Romli, Ustadz Abdul Somad, Buya Yahya dan lainnya.
Akhir-akhir ini Jagad Raya Nusantara dunia Pesantren NU digegerkan oleh Film The Santri yang disutradarai oleh Non Muslim Keturunan bernama Livia Notoharjono alias Livi Zheng. Entah apa yang ada dibenak pikiran KH Said Aqil Siraj dan timnya sehingga mereka menjatuhkan pilihannya kepada Putri seorang Pebisnis Property bernama The Hok alias Gunawan Witjaksono itu, sampai pada akhirnya sekelas KH Lutfhi Bashori Ulama NU yang berikrar siap berada digaris paling depan untuk memboikot Film tersebut, apakah karna dia jebolan University Of Souhern California School Of Cinematic Art yang satu Almamater dengan Sutradara ternama Hollywood George Lucas..?, karna dia anak milenial semata ?, atau mungkin karna Wanita kelahiran Blitar itu (lahir ditahun yang sama dengan istri saya, Dewi Salimah Sholeh MHM.), ditahun 1989 adalah seorang Wanita keturunan yang bisa mewakili kaum minoritas..?, lantas karna alasan itulah dia dipilih PBNU asuhan KH Said Aqil Siraj untuk menjadi produser Film The Santri..? (Wallahua’lam). Sementara hal itu tidak hanya melahirkan kotroversi pada Film The Santri semata, tetapi sang Produserpun sosok kontroversi karna karernya didunia perfilman banyak menuai protes dari insan Film itu sendiri (Q&A Metro tv).
Sekilas dari cuplikan Film The Santri yang beredar dimedia sosial dari situs resmi PBNU, saya menilai ada beberapa tayangan dapat dikategorikan janggal dalam Film tersebut terkait Santriwan dan Satriwati berpacaran, lalu Santriwati antarkan tumpeng kedalam Gereja adalah sebuah adegan pemahaman Sekularisme dan Liberisme atas nama Toleransi serta kebebasan berekpresi dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, padahal Islam adalah Best in tolerance tanpa harus melanggar Hukum didalam Islam itu sendiri.
Gus Dur pernah masuk kedalam Gereja dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara yang harus mengayomi semua Warga Negara, tetapi Gus Dur tidak pernah mengajari Santrinya untuk masuk kedalam Gereja atas nama Toleransi. .
Sekian..!
Penulis adalah Pebisnis, Penulis & Tokoh Muda Nasional
Leave a Reply