MALANGKOTA (SurabayaPoat.id) – Memiliki gaya dan filosofi hidup yang patut diteladani. Meski sifatnya laten, ada beberapa hal yang sangat terasa dari gaya hidup H. Muhamad Iksan (70), bendahara Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Blimbing, Kota Malang Jawa Timur.
Beberapa gaya dan filosofi hidup itu adalah selalu Ikhlas dan selalu bersyukur serta ta’dzim (mengagungkan) orang tuanya dan sangat menyayangi keluarga serta anak – anak. Itu tercermin pada beberapa peristiwa yang sempat dilakukan.
Seperti dalam kegiatan khitanan Massal gratis yang digelar MWC NU Blimbing pada Minggu (25/12/2022). Pria yang akrab disapa Abah Iksan itu, tampak berbaur dengan semua kalangan. Tak hanya bersama anak – anak, ia pun berbaur dengan semua tamu undangan.
Kegiatan tersebut terlaksana, salah satunya berkat kedermawanan H Muhammad Ikhsan, pendiri Mushola Al Ikhlas yang men-shodaqohkan Musholanya untuk kepentingan ummat. Atas Ridho dari Allah SWT acara tersebut sukses digelar.
Abah Iksan mengaku hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan dalam hidupnya. Untuk itu sebagai wujud syukur dirinya memfasilitasi hampir seluruh aspek dalam kegiatan sunatan massal ini.
“Barusan ada khitan massal, sebanyak 55 anak telah dikhitan. Semua itu untuk anak anak dan orang tua anak. Kita bikin mushola ini kan karena Allah, jadi insya Allah kita gak minta minta ke yang lain. Saya minta ke Allah, jadi murni kita bikin mushola ini untuk orang banyak. Syukur Alhamdulillah bisa membuat sesuatu untuk orang banyak. Mudah mudahan semua diberi kelancaran dan kenikmatan.” Ujarnya.
Dirinya memberikan Sebuah kerangka berpikir yang islami penuh filosofis. Seperti yang didapatinya kala mengaji Al Qur’an.
“Makanya orang ngaji itu apa,? Sodakolloh hul adzim, sodakoh.. Solat ya gitu, uluk salam, nanya ada yang sudah makan belum, ada yang sakit Ndak, itu artinya suruh nolong sebetulnya. “Lanjutnya.
Lebih dalam Abah Iksan memberikan nasihat hidup agar selamat dari nikmat yang Allah berikan. Pada hari Akhir kelak, iman dan Amal yang menjadi penyelamat dari murka Allah.
“Solat ngaji itu sarana aja tapi penutupannya itu tadi sodakoh. Hidup cuma sekali gak sampai dua kali. Jadi mudah mudahan semuanya itu satu guyub rukun. Semua itu Allah yang menentukan, duduk, Pati, rejeki iku Allah. Ndak ada dari kain lain,” paparnya
Tak lupa dirinya juga mengingatkan untuk selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Dengan bersyukur, Allah janjikan nikmat yang tidak terukur.
“Jadi kita terima kasih mudah mudahan diberi barokah semua. Allah beri nikmat, kesehatan buar semua bisa mensyukuri hidup. Mensyukuri hidup itu tambah rejeki. Kalau kita bilang selalu kurang ya dikurangi rejekinya, dikurangi nikmatnya jadi kita harus bersyukur. Jadi kita gak pernah kuatir melarat. Allah itu maha kaya itu, hanya Allah,” tegas pria yang memiliki 50 anak asuh dengan rendah diri.
Sebagai penutup, ayah satu anak hasil perkawinan dengan Nisa’i Daramita S.,M.A.P, itu juga memberikan petuah tentang ikhlas. Meski sederhana tak banyak orang mampu menunaikannya.
“Sesuai dengan namanya Al ikhlas ikhlas ini berat ini bukan perkara mudah. Diberi kekuatan iman, diberi kekuatan untuk bersyukur. Jadi ya mudah mudahan umat ini bisa bersyukur. Karena ya banyak manusia tuntunan jadi tontonan, yang tontonan jadi tuntunan. Ini bahaya, Mari semua taat pada Allah menjalani semua perintah, yang dilarang harus di buang jauh jauh. Alhamdullilah terimakasih,” pungkas ayah dari anak yang bernama Wahyudi tersebut.
Abah Iksan dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan murah senyum. Selain mushola dan segala fasilitasnya, juga terdapat mobil ambulan yang bisa digunakan gratis untuk ummat.
Selain itu, Abah Iksan juga dikenal masyarakat sebagai orang yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu. Hal itu diungkapkan salah satu jamaah yang tak mau disebutkan namanya.
“Beliau (red _HM Iksan) itu orangnya sangat dermawan. setau saya, setiap tahunnya beliau menyumbangkan puluhan ton beras kepada masyarakat. Itu kalau Ndak salah sudah berjalan puluhan tahun,” katanya singkat. (Lil).
Leave a Reply