
“Jajanan pasar ini punya cerita tersendiri, tidak mengandung pengawet buatan dan banyak gizinya. Tentu ini juga merupakan kearifkan lokal Kota Malang yang harus diperkenalkan secara luas,” terangnya.
Wahyu menjelaskan, masih banyak generasi muda yang asing dengan jajanan pasar. Hal itu tak dapat dipungkiri, mengingat citra pasar yang terkesan bau dan kotor dan kurang tertata. Ditambah lagi di era modern, muncul banyak pilihan makanan yang lebih memikat generasi muda.
Wahyu berharap, adanya event ini dapat mengenalkan jajaran-jajanan pasar terutama ke generasi muda. Dengan antusias masyarakat yang datang ke pasar, dapat menyejahterakan UMKM.
“Kami juga menggandeng KPwBI Malang untuk mengenalkan transaksi cashless kepada masyarakat. Karena di sini juga kami akan mensosialisasikan penggunaan QRIS, dan pengunjung akan mendapatkan diskon sebesar 10 persen selama seminggu ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala KPwBI Malang, Febrina menjelaskan, pihaknya ingin menggerakkan perekonomian UMKM. Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi terkait pembayaran non tunai.