Wamen juga mengingat ucapan Alm. Malik Fadjar yang dulu merupakan Rektor UMM.
“Beliau mengatakan agar kita harus terus mencintai ilmu pengetahuan dan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tuturnya.
Wamen yang akrab disapa Juli menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam pandangan struktural maupun kultural. Menurutnya, itu menjadi bahan pembelaan bagi mereka yang malas untuk berubah dan tidak ada rasa untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Dulu, ayah saya hanya seorang guru honorer. Meski begitu, ia selalu percaya bahwa ilmu pengetahuan pasti dapat meningkatkan derajat seseorang dan itu terbukti pada diri saya. Dari situ saya dapat mengambil kesimpulan bahwa yang menjadi pembeda dengan orang lain yakni etos kerja, keinginan untuk selalu belajar, punya skill komunikasi yang baik, dan menjaga integritas,” tambahnya.
Dia juga berpesan kepada seluruh wisudawan untuk bisa mengambil nilai dari segala tugas yang diberikan oleh pimpinannya. Menurutnya, itu menjadi salah satu bentuk kepercayaan yang harus dilaksanakan dengan maksimal. Serta sebagai wadah yang dapat digunakan untuk meningkatkan keahlian.
“Tidak semua memiliki kesempatan, dan kesempatan itu datang dari segala penjuru termasuk tugas yang diberikan dalam dunia pekerjaan. Jangan sampai menganggap itu suatu yang memberatkan,” katanya.