MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Tangis haru Ibu Suminah pecah setelah akhirnya bertemu kembali dengan anaknya, Hernik Martika setelah terpisah selama 37 tahun berpisah. Keduanya dipertemukan berkat sinergitas antara Polres Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Mapolresta Malang Kota.
Hernik pertama kali ditemukan di salah satu taman Kota oleh Perwira Polisi Kelurahan Taubeno, Kota Soe, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menindak lanjuti atas laporan warga. Pada saat ditemukan Hernik Martika dalam kondisi terlantar dan menderita gangguan jiwa.
“Kami menemukan Hernik, dalam keadaan terlantar di salah satu taman di Kota Soe, Timur Tengah Selatan. Kondisinya depresi dan diduga dalam keadaan ODGJ. ” Ujar Aipda Carur Hendra Iriawan, PS Paur Subagkar, Polmas, Kelurahan Taubneno, Kota Soe, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Menangani hal tersebut, Hernik dibawa ke Forum Komunikasi Keluarga Jawa yang ada di NTT untuk mendapatkan perawatan.
“Masyarakat Sam dengan forum Komunikasi Keluarga Jawa di NTT merawat beliau hingga stabil. Setelah kurang lebih 2 Minggu kita rawat sampai stabil baru kita bawa pulang ke malang. ” Imbuhnya.
Hernik dibawa dari NTT menuju kota Malang menggunakan Pesawat, dan diantarkan menuju ke Mapolresta Kota Malang. Disana sudah ada Sang Ibu yang siap menyambut kepulangan anaknya.
Sesampainya di Mapolresta, Hernik datang menemui ibunya. Tangis Haru tak terelakkan diantara keduanya.
Awalnya ibu tidak percaya akan bertemu kembali dengan anaknya. Setelah beberapa saat mengenali anaknya, ibu Suminah sempat syok tidak sadarkan diri.
“Nik.. nik… Nik.. ” ujar Suminah lemah sembari jatuh tak sadarkan diri.
“Allah.. Allah.. Allah.. ujar hernik menuntun sang ibu
Seluruh Personil Mapolresta sempat panik dengan kondisi Ibu Suminah. Tim medis segera turun menangani Suminah.
Suminah akhirnya sadar dan memeluk haru anaknya. Suminah tak kuasa menahan kesedihan, hanya bisa menangis.
” Awakmu nangdi ae nduk (Kamu kemana aja nak)., Lungo kog ora tau ngabari wong tuwo (Pergi kok gak pernah kasih kaba ke orang tua), ” Kata Suminah berulang ulang penuh Isak tangis.
Tak hanya sang ibu dan anak haru dan menangis, beberapa orang yang menyaksikan pun tampak terharu. Bahkan ada yang tampak menangis.
Berkat kepedulian Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, pihak keluarga mengaku sangat berterimakasih dengan atas bantuannya menemukan Hernik. Akhirnya penantian berpuluh puluh tahun Hernik kembali ke pelukan keluarga.
“Saya berterima kasih kepada Kepolisian dan seluruh pihak yang terkait membantu kepulangan kakak saya. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. ” Ujar Nurul Ibtidaiyah, adik Hernik Martika.
Ditempat yang sama, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan jika Hernik terpisah dari Keluarga sejak usia 17 tahun di luar negeri. Namun saat pulang dirinya tiba NTT dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
“Saya mengapresiasi sinergitas antara Babinkamtibmas Polres Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Babinkamtibmas Polresta Malang Kota yang telah membantu kepulangan Hernik. Sinergitas ini penting untuk membantu masyarakat dan mengedepankan kemanusiaan. Sangat penting untuk menjadi manfaat bagi orang lain seperti yang barusan ini. ” Tutur Budi Hermanto.
Sementara itu, Aipda Catur Indra Irawan, Bhabinkamtibmas Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, mengaku bahwa atas kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak diantaranya Polresta Malang Kota, Polres Timor Tengah Selatan, Kontak Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa ( K2S ), Komunitas Arema NTT serta Relawan Anak Bangsa, akhir penantian 37 tahun ibu Sumina untuk bertemu anaknya dapat terwujud.
“Saat kami menemukan mbak Hernik alias Sudarmi di Taman Soe, beliau dalam kondisi tidak stabil dan memprihatinkan, kemudian kami mengevakuasi ke posko yang didirikan oleh komunitas warga Jawa di Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT,”
“Kondisi tidak stabil secara fisik maupun mental, sehingga kami membutuhkan waktu untuk proses pemulihan hingga kami mendapat identitasnya yang ternyata warga Kota Malang,” tutur Aipda Catur usai mempertemukan Hernik dan ibunya di Mapolresta Malang Kota.
Aipda Catur Indra Irawanpuj bercerita awal setelah dirinya menemukan Hernik. Ia bersama kontak Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang untuk membatu mencari keluarga sudarmi.
Pihak Bhabinkamtibmas Kedungkandang pun tak berjalan sendiri. Pihaknya dibantu komunitas Anak Bangsa untuk menemukan keluarga Hernik alias Sudarmi.
“Alhamdulillah akhirnya berhasil menemukan petunjuk lokasi keluarga Sudarmi di Jl. Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedung Kandang,” tandasnya.
Selanjutnya, anggota Polsek Kedung Kandang bersama Komunitas Anak Bangsa bergegas menjemput Hernik di Bandara Juanda yang diantarkan langsung oleh Aipda Catur dari NTT. Kapolresta Malang Kota pun telah mempersiapkan sarana maupun fasilitas pertemuan ini dan turut menyambutnya.
“ini adalah kekuatan silaturahmi yang dapat menemukan seorang anak yang menghilang sejak usia 17 tahun dan tidak ada komunikasi sama sekali dengan pihak ibu dan adik.” pungkas Kombes Budi Hermanto. (Lil).
Leave a Reply