MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Inovasi Komandan Batalyon Perbekalan Angkutan 2/Mawwat Wastwan Jaya/2 Kostrad (Danyon Bekang) Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa, menyulap Truk tua menjadi Kendaraan Dapur Lapangan (Randurlap) sangat membanggakan.
Pasalnya, kendaraan jenis truk 4X4 Mercedes-Benz NG A 1017 buatan tahun 1985 itu, kini merupakan kendaraan dapur lapangan yang sering diterjunkan dalam kegiatan sosial. Di samping kegiatan pokok menunjang kinerja TNI untuk menjalankan fungsi pengamanan dan pertahanan negara dalam memberikan asupan makanan yang cukup di medan perang.
Letkol Cba Firmanuddin Lilawangsa mengatakan, pengalihan fungsi kendaraan angkutan menjadi kendaraan randurlap berupa truk yang diproduksi oleh Daimler-Benz sudah dilaporkan ke Pangkostrad.
“Pengalihan fungsi kendaraan ini sudah kami laporkan ke Pangkostrad, kita menggunakan kendaraan yang sudah tua, kita gunakan kendaraan truk 4X4 Mercedes-Benz NG A 1017 buatan tahun 1985,” ucap Danyon Firmanuddin disela acara Komunikasi Sosial (Komsos) bersama jurnalis Malang Raya, Selasa (17/05/2022).
Dijelaskannya, ide pengalihan kendaraan tersebut muncul saat dirinya bertugas di Papua pada 2014/2017, yang mana dalam setiap penyaluran makanan untuk personel militer memerlukan waktu tenaga.
“Waktu itu, saya lihat teman – teman makan pakai rantang/ransum. Berawal dari pengalaman itulah, maka saya berinisiatif untuk memodifikasi kendaraan yang ada menjadi kendaraan dapur lapangan (Randurlap) yang dapat mobile,” tutur dia sembari menyebut modifikasi Randurlap dilakukan pada 2020 lalu.
Pria yang akrab disapa Firman itu, menjelaskan detail fasilitas dan kapasitas kendaraan tersebut.
“Randurlap ini dapat memasak dan menyajikan makanan sebanyak 250 porsi dengan durasi memasak hingga penyajian selama 2-3 jam,”
“Kendaraan ini terdapat fasilitas layaknya dapur pada umumnya, peralatan masak yang tersedia di randurlap cukup lengkap, diantaranya freezer (Lemari es), mixer, rak tempat peralatan dapur, wastafel serta kompor gas,” ucap Firman yang menjabat Danyon Bekang sejak November 2019 lalu.
Lebih lanjut Firman menegasikan, Randurlap seperti ini, sebenarnya di Indonesia sudah ada untuk beberapa kesatuan baik TNI AD, maupun Polri.
“Kebetulan kami belum mendapatkan Randurlap, makanya saya melakukan modifikasi truk yang sudah tua ini, tapi kendaraan ini masih prima, bisa melaju hingga kecepatan 100 Km/jam,” tandasnya.
Berkat inovasi itulah, kini Batalyon dengan jumlah 383 personil dan 1 unit kendaraan dapur lapangan berisi 10 anggota Yon Bekang 2 Kostrad, selalu aktif dalam kegiatan kemanusiaan.
“Randurlap selalu kita terjunkan dalam misi sosial. Seperti terjadinya bencana alam dll,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply