Inspektur Jenderal Razilu, Beri Tausyiah Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas I Malang

Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan tausyiah di hadapan WBP santri Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang. (dok. Humas Lapas)
Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan tausyiah di hadapan WBP santri Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang. (dok. Humas Lapas)

MALANGKOTA (Surabaya Post.id) – Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia, Ir. Razilu, M.Si memberikan penguatan iman berupa tausyiah kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang, Rabu (01/02/2023).

Selain memberikan tausyiah, juga diselingi dengan melihat hasil program pembinaan kerja bagi WBP Lapas Kelas I Malang.

Agenda kunjungan kerja diawali dengan tausyiah yang disampaikan Razilu di Masjid At-Taubah Lapas Kelas I Malang.

Kepala Lapas Kelas 1 Malang, Heri Azhari memberikan cindera mata kepada Inspektur jenderal Kemenkumham RI, Razilu. (dok. Humas Lapas)
Kepala Lapas Kelas 1 Malang, Heri Azhari memberikan cindera mata kepada Inspektur jenderal Kemenkumham RI, Razilu. (dok. Humas Lapas)

Didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari, Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo dan Kepala Lapas Kelas I Malang Heri Azhari, Inspektur Jenderal Razilu
menekankan, ada dua penyakit yang kerap menyerang manusia.

Pertama adalah penyakit jasmani, yang dirasakan langsung oleh tubuh. Hal ini harus dihadapi dengan kesabaran atas penyakit jenis ini, serta ini menjadi sebab diampuni dosa dan diangkat derajat seorang manusia.

Selanjutnya adalah penyakit hati, yang cukup berbeda dengan penyakit jasmani. Menurutnya, khusus untuk penyakit hati ini harus segera ditumpas atau dimatikan tumbuh kembangnya di hati seorang manusia.

Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan tausyiah di hadapan WBP santri Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang. (dok. Humas Lapas)
Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan tausyiah di hadapan WBP santri Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang. (dok. Humas Lapas)

“Kalau tidak disembuhkan hal ini bisa berbahaya, bisa membuat hidup kita lebih buruk dari sebelumnya dan merugi. Selain itu, kami juga menekankan agar WBP ketika masuk di sini tidak perlu disesali dan harus ikhlas. Karena ke depan, setelah keluar harus menjadi pribadi lebih baik dengan bekal keterampilan yang telah diberikan,” ujar Razilu saat ditemui awak media di Lapas Malang.

Dirinya juga berharap, ke depannya santri di Ponpes At-Taubah Lapas Kelas I Malang bisa terus mendalami ilmu agama.

Dalam kesempatan tersebut, Razilu juga berkesempatan untuk melihat sebagian unit pembinaan kerja dari 18 unit pembinaan di Lapas Kelas I Malang. Salah satu yang dikunjungi adalah unit pembinaan lukis, jamur dan New Pojok Kuliner.

Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan keterangan kepada wartawan
Irjen Kemenkumham RI, Razilu saat memberikan keterangan kepada wartawan

“Ini sangat luar biasa. Setidaknya ada lebih kurang 500 WBP yang terlibat. Jadi tidak kaget, apabila hasil dari pembinaan kerja Lapas Kelas I Malang bisa mencapai Rp 100 juta untuk pendapatan dan kesejahteraan Lapas Kelas I Malang,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Malang, Heri Azhari menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja tersebut.

Dengan adanya tausyiah dan motivasi yang diberikan, diharapkan semakin membuka pikiran WBP dan bisa menampung seluruh ilmu dan pengalaman yang diberikan selama menjalani masa tahanan.

“Kunjungan ini memberikan dampak dan semangat positif bagi Lapas Kelas I Malang. Beberapa unit kerja, seperti pengolahan jamur, sudah mencapai 30-40 kilogram per hari dan semakin berkembang,”

“Karena yang terpenting di sini adalah pembinaan, bagaimana sejak pembibitan hingga penjualan, WBP bisa melakukan dan memahami serta mengimplementasikannya,” pungkas pria ramah tersebut. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.