GRESIK (SurabayaPost.id)-Untuk menekan penyebaran COVID-19 di Gresik, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto mewajibkan Perusahaan di Gresik agar melakukan Rapid test. Ada puluhan perusahaan berskala besar yang yang karyawannya ratusan bahkan sampai ribuan orang yang kala itu dikumpulkan di Ruang Mandala Bakti Praja pada Jum’at (8/5/2019).
Bupati menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin kecolongan seperti perusahaan yang ada di kota sebelah. Hanya karena satu orang yang terkonfirmasi positif sampai menular kepada beberapa karyawan yang lain. Akhirnya perusahaan tersebut ditutup.
“Bagi kami, jangankan perusahaan. Pasarpun kalau sudah terkonfirmasi positif, pasti akan kami tutup. Kami himbau agar semuanya berhati-hati. Hal ini jangan sampai terjadi di Gresik. Untuk itu, agar semuanya bisa melihat dirinya sendiri. Kami tidak ingin ada perusahaan yang tutup karena COVID-19” tandas Bupati yang saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim dan anggota Forkopimda yang lain.
Ternyata, keinginan Bupati Gresik untuk melaksanakan rapid test untuk karyawan perusahaan direspon positif. Hampir semua perusahaan menyatakan siap dan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Gresik.
Dari Petrokimia Gresik bahkan sudah melakukan rapid test pada 91 % karyawannya. PT Wilmar menyatakan sudah melaksanakan rapid test pada 30% karyawan. Sedangkan PT KAS, Garuda Food, dan PT Smelting siap melaksanakan rapid test dan akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Gresik.
Lebih jauh Bupati menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi sejak sebelum terjadinya pandemic Corona terjadi.
“Kami sudah melakukan sosialisasi yang terus menerus, mulai dari sosialisasi massal yang dihadiri oleh dua ribu orang dan menghadirkan ketua Ikatan Dokter Spesialis Paru dan Kepala Dinkes Propinsi Jawa Timur. Sejak saat itu kami selalu dan selalu melakukan sosialisasi. Kalau dilihat dari perkembangan, Jumlah terkonfirmasi positif Covid 19 di Gresik tidak separah kabupaten kota tetangga” kata Sambari.
Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim menjelaskan bahwa kalau diteliti dari tracing penyebaran COVID 19 di Gresik hanya satu yang berasal dari Gresik murni yaitu korban yang dari Sidayu. Sedangkan yang lain terbagi dari klaster Surabaya sebanyak 25 orang, klaster Jakarta 4 orang, klaster Haji 2 orang dan klaster pelayaran sebanyak 4 orang.
Seperti yang diharapkan Bupati, Wabup Qosim juga menyatakan agar kejadian seperti perusahaan rokok itu tidak terjadi di Gresik. Juga kejadian Rapid test di Pasar seperti di Kabupaten tetangga juga tidak terjadi di Pasar Gresik.
Sementara ketua DPRD Gresik, Fandi Ahmad Yani juga meminta agar Perusahaan memberlakukan standarisasi pemeriksaan Perusahaan sesuai standart Protokol Kesehatan WHO.
Setelah melaksanakan rapat, perwakilan Perusahaan melakukan pemeriksaan Rapid test yang sudah disiapkan di lantai I. Hasil dari rapid test tersebut semuanya negative. (sdm)
Leave a Reply