Kepala DLH, Noer Rahman Wijaya Berharap Proyek Drainase Minim Penebangan Pohon

Kepala DLH, Noer Rahman Wijaya saat mendampingi Walikota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi drainase di kawasan Jalan Sukarno-Hatta, Senin (17/03/2025).
Kepala DLH, Noer Rahman Wijaya saat mendampingi Walikota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi drainase di kawasan Jalan Sukarno-Hatta, Senin (17/03/2025).

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, berharap agar proyek drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, minim penebangan pohon.

Rahman mengatakan, isu pemotongan banyak pohon di kawasan Jalan Soekarno-Hatta karena rencana perbaikan proyek drainase membuat masyarakat khawatir. Karena pohon dianggap sebagai resapan air terbaik.

Oleh karena itu, Rahman berharap pohon hanya sedikit yang dipotong. Meski nantinya akan ditanami kembali.

“Besar harapan pimpinan di dalamnya adalah bagaimana mengantisipasi agar pemotongan pohon tidak sejumlah perencanaan,” kata Rahman disela mendampingi Walikota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi drainase di kawasan Jalan Suhat, Senin (17/3/2025).

Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya
akan berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Timur sebagai pelaksana kegiatan perbaikan drainase. Karena dalam hal ini, Kota Malang hanya mendapat dapuk sinergitas masing-masing perangkat.

“Namun secara aspekual pohon-pohon ini sebagaimana ini jalur provinsi, adalah milik provinsi. Pelaksanaannya pun di pihak ketiga. Semua sepanjang jalan provinsi,” ujar Rahman.

Pada perencanaan, DLH Kota Malang telah diminta untuk menghitung jumlah pohon. Fakta di lapangan, pohon disepanjang Jalan Soekarno-Hatta mencapai 147 pohon.

“Secara perencanaan memang 147 pohon, tapi kalau dalam rekayasa lapangan bisa dihindarkan 147 pohon, tidak menutup kemungkinan tidak sebanyak itu,” ungkap Rahman.

Rahman pun tak menampik mendapatkan pesan dari Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk semaksimal mungkin menghindari pemotongan banyak pohon. Karena secara aset, tidak bisa dikembalikan lagi ke Pemprov Jatim.

“Dalam perencanaan pembangunan di provinsi itu tidak ada RABnya biaya persiapan lahan atau pengerjaan pemotongan pohon. Makanya diluruskan, Pemkot Malang membantu didalam kegiatan pembangunan drainase provinsi. Karena tidak dituangkan dalam RAB pengerjaan persiapan lahan berupa pemotongan lahan. Pohon ini secara aspektual miliknya provinsi,” pungkasnya. (**).

Baca Juga:

  • Gercep Adanya Aduan Masyarakat, DLH Kota Malang Terjun Lakukan Perempesan Pohon
  • DLH Kota Malang Sebut Reboisasi Jadi Salah Satu Solusi Imbas Proyek Drainase Suhat
  • DLH Kota Malang Rencanakan Buat Pagar Besi Portabel di Taman Tugu
  • Saat Ramadan, Potensi Sampah Diprediksi Makin Besar, Begini Langkah DLH Kota Malang
  • Peringati World Clean Up Day 2024, Pj Wali Kota Malang Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan Linkungan
  • Dinas Lingkungan Hidup Gerak Cepat Perbaiki Logo Heritage Kayutangan
  • Ratusan Tenaga Kebersihan DLH Kota Malang Non ASN Bakal Diajukan Jadi PPPK
  • Pj. Wahyu Hidayat Cangkrukan Bareng Petugas Kebersihan DLH Kota Malang
  • DLH Kota Malang Bakal Jadi Leading Sektor CFD Tahun 2025
  • Penilaian dan Verifikasi Proklim di RW 2 Kebonsari, DLH Kota Malang Optimis Raih Tropi Utama