
Mia sapaan akrabnya mencatat perputaran uang selama event berlangsung cukup tinggi. Bahkan dirinya mengaku empat kali datang berbelanja kuliner, mencicipi berbagai makanan dan minuman khas yang dijajakan.
“Kalau cuaca mendukung, hasilnya bisa lebih maksimal lagi. Tapi secara keseluruhan ini sudah sangat baik,” tambahnya.
Apresiasi juga diberikan Anggota DPR RI Dapil Malang Raya dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo. Saat berkunjung ke Madyopuro Mangano, ia melihat geliat ekonomi khususnya UMKM sangat bagus.
“Ini patut diapresiasi terutama dalam menbantu meningkatkan UMKM, karena kondisi ekonomi dunia sekarang tidak baik-baik saja. Kami lihat di Malang khusus UMKM potensi cukup menjanjikan karena kehadiran 900 ribu mahasiswa itu membutuhkan satu pasar tersendiri,” katanya.
Setelah berkeliling ke stan kuliner, Andreas menyerap banyak keinginan dari pedagang yang ingin event ini diperpanjang. Ia menyebut perlu ada banyak pembahasan dan ide-ide segar.
“Perlu dikemas lebih baik dalam jangka menengah. Hutan kota bisa menjadi alternatif lokasi yang lebih representatif. Tidak hanya sebagai rest area, tapi juga menjadi pusat perputaran ekonomi rakyat. Konsepnya bisa meniru Hutan Kota Senayan,” usulnya.
Salah satu pelaku UMKM, Delila, mengaku banjir keuntungan selama tiga hari mengikuti Madyopuro Mangano. Penjual sate taichan itu mengaku sempat kewalahan dengan banyaknya pengunjung.
“Saya kemarin habis 700 tusuk, padahal buka mulai maleman. Luar biasanya langsung habis padahal setiap hari saya memang membawa 700-800 tusuk sate saja,” ujarnya.
Delila mengaku membuka stan hanya mencoba saja, sebelumnya ia hanya berjualan online. Namun tak disangka, pengunjung Madyopuro Mangano membludak di hari-hari akhir penutupan.
“Meskipun cuaca sedang gerimis gini juga tetap banyak. Alhamdulillah bisa banyak pengunjung,” tegasnya.
Selama penutupan ini Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Wawali Kota Malang, Ali Muthohirin tak ingin ketinggalan mengincipi jajanan di kuliner Madyopuro Mangano.
Keduanya bersama rombongan memborong tahu gejrot dan tahu tuna serta beberapa stan makanan dan minuman lain. Di akhir acara juga diumumkan pemenang transaksi cashless terbanyak dan mendapatkan hadiah dari Bank Indonesia.
Kesuksesan Madyopuro Mangano jadi bukti bahwa inisiatif warga bisa mendorong ekonomi lokal dan memberi ruang tumbuh bagi UMKM. Warga kini menantikan kelanjutan event ini di tahun-tahun mendatang. (Adv).