MALANGKOTA (SurabayaPost id) – Kiprah Batik khas Malang sangat diakui di kancah internasional. Salah satunya, Batik Blimbing Malang yang merupakan salah satu produk batik yang mengangkat ciri khas Batik Kota Malang. Motif topeng malangan jadi andalan.
Owner Batik Blimbing Malang, Wiwik Niarti (60) mengatakan, Batik Blimbing Malang hadir melalui proses yang panjang sejak tahun 2009. Di mana, adanya Batik Blimbing Malang bermula dari pendampingan dan pelatihan terkait batik yang diberikan oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan Blimbing.
Awal mula terjun di dunia perbatikan, dirinya beserta warga yang lain mendalami seni membatik dengan corak khas Blimbing. Namun, seiring berjalannya waktu, Batik Blimbing Malang berkembang dengan berbagai macam corak khas Malang.
“Kita awalnya corak Blimbing. Tapi akhirnya berkembang hingga corak khas Malang seperti Topeng Malangan, Alun-Alun Tugu, Kampung warna warn, Kayutangan Heritage, Stasiun Kota Malang dan yang terbaru corak Candi Jago. Motif Topeng Malangan jadi andalan,”ujar Wiwik saat ditemui Surabayapost di tempat produksinya, Rabu (19/0/2022).
Dijelaskannya, bahwa Batik Blimbing Malang memang didominasi oleh corak-corak khas Malang. Salah satunya corak khas Topeng Malangan. Di mana banyak koleksi dari Batik Blimbing Malang bermotifkan Topeng Malangan.
Selain itu, untuk jenis Batik Blimbing Malang terdapat tiga jenis. Yakni Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Kombinasi tulis dan cap.
Wiwik menambahkan, sejak awal merintis hingga kini telah berkembang pesat, galeri dan tempat produksi Batik Blimbing Malang berada di Jalan Candi Jago Nomor 6, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
“Seiring berjalannya waktu, kami juga mendapatkan bantuan pendanaan dari Bank Indonesia untuk perluasan galeri. Jadi untuk saat ini galeri di Jalan Candi Jago Nomor 6 masih di renovasi,” tutur istri alm Sabihudin tersebut.
Pihaknya pun mengaku bersyukur dengan berkembangnya Batik Blimbing Malang. Pasalnya, dirinya dapat merekrut delapan orang pegawai untuk memproduksi batik. Yakni satu orang laki-laki, tujuh orang perempuan. “Pembatik kita ada delapan orang, semuanya warga Kota Malang,” imbuh dia.
Lebih lanjut, terkait kisaran harga batik yang diproduksi oleh Batik Blimbing memiliki harga yang bervariasi. Mulai dari Rp 175 ribu hingga paling tinggi ada produk batik seharga Rp 1,8 juta.
“Untuk yang paling mahal itu dulu bukan corak khas Malang tapi sangat berkarakter, yaitu motif khas malang yang prosesnya rumit . Kita memang selalu memproduksi motif yang berkarkater. Proses batik tulis rumit satu lembar kain diselesaikan dalam waktu satu bulan,” terangnya.
Untuk pangsa pasar Batik Blimbing Malang sendiri sudah menyeluruh, hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan untuk di Kota Malang, produknya sudah banyak di pesan oleh para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ataupun lembaga lainnya.
“Alhamdulillah produk kami sudah dipesan sama orang-orang dinas, Wali Kota Malang, Bapak Sutiaji, Bapak Sekda, Dinkes, Taspen juga sekolah sekolah serta Polresta dan banyak masih banyak lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, terdapat beberapa konsumen Batik Blimbing Malang yang berasal dari luar negeri. Di antaranya Thailand, Singapura, Malaysia, Finlandia, Inggris, Amerika Serikat, Mesir, New Zealand dan Jepang.
Menurutnya, banyaknya peminat Batik Blimbing Malang disebabkan oleh digital marketing yang dilakukan serta pameran-pameran yang kerap kali diikuti dan tentunya juga tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Menurut dia peran Pemkot banyak sekali. Pelatihan membatik, pewarnaan dan pihaknya dikirim ke Balai batik. “Barusan ini dari Disporapar memberikan pelatihan membatik untuk jaum muda. Batik tulis dan batik cap. Dari Diskopindag, kami juga mendapatkan sarana pameran,” ujarnya.
Terakhir, pihaknya berharap agar Pemkot Malang terus mendampingi para pelaku UMKM dan perajin batik di Kota Malang dalam hal pengembangan usaha.
“Kami juga ingin usaha ini terus berkembang agar membantu teman-teman di Kota Malang dan saya harap bukan Batik blimbing saja tetapi juga perajin batik yang lainnya agar dapat berkembang bersama. Batik Malang menjadi kebanggaan kota Malang. Dengan menyusutnya pandemi, perekonomian mulai jalan. Batik blimbing menjadi wisata edukasi,” harapnya.
Terpisah, Walikota Malang, H Sutiaji mengaku jika Pemerintah Kota (Pemkot) Malang selalu support terhadap UMKM dan peraji Batik Malangan. Terlebih lagi, Batik khas Malang identik dengan corak yang merupakan ciri khas budaya kota Malang.
“Batik khas Malang telah menembus pasar internasional. Ini bukti bahwa Batik Khas Malang sangat diminati warga asing,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus memperkenalkan pangsa pasar dan budaya atau ciri khas batik malang ke mancanegara.
“Pemkot akan selalu mendukung dan memperkenalkan batik khas Malang ke mancanegara. Ini merupakan salah satu pendongkrak perekonomian Kota Malang,” tandasnya. (Lil)
Leave a Reply