MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Euforia keberhasilan Kota Malang meraih Piala Adipura 2023 Kategori Kota Besar mencapai puncaknya pada prosesi Kirab Piala Adipura pada Jumat (08/03/2024). Gempita berbagai elemen masyarakat menyambut arak-arakan piala tersebut dari titik start hingga di titik finish. Rona bangga menghiasi raut-raut wajah dan semakin buncah kala Piala Adipura 2023 dibawa Pj. Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM dalam arak-arakan kirab dari Balaikota Malang.
Gemuruh tepuk tangan sontak mengiringi saat Pj. Walikota Wahyu Hidayat mengangkat Piala Adipura 2023 lalu bersiap menaiki kendaraan untuk berangkat kirab mengelilingi Kota Malang. Momen kembalinya Piala Adipura ke Kota Malang ini tak lepas dari kecintaan dan kepedulian masyarakat Kota Malang untuk memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur, penghargaan ini prestasi dari masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berkomitmen tinggi menjaga kebersihan di Kota Malang. Karena Kota Malang bukan miliknya pemerintah tetapi adalah milik warga Kota Malang” ujar Pj. Walikota Wahyu Hidayat dilansir dari rilis Bagian Prokompim Setda Kota Malang.
Dalam sambutannya, Wahyu menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangan. Ini adalah awal dari babak baru untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup di Kota Malang. Ia juga menekankan ada beberapa hal yang harus diteruskan dan ditingkatkan untuk menjaga komitmen kita bersama, antara lain; pengelolaan sampah yang lebih efektif dan efisien, peningkatan ruang terbuka hijau dan taman kota, pengurangan pencemaran udara dan air, serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup.
Keberhasilan mencapai Adipura ini menurutnya melalui proses yang panjang, dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan kerja sama dari seluruh elemen, serta kebiasaan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Sebagai informasi, poin penilaian Adipura adalah pengurangan dan penanganan sampah di kabupaten kota. Baik dengan penerapan sistem pengelolaan yang terpadu, terkini, profesional, mulai dari hulu ke hilir. Sejumlah indikator lain adalah partisipasi masyarakat, komitmen pemerintah, fasilitas pengelolaan sampah, hingga proses penanganan sampah seperti isu pendauran, maupun penggunan ulang sampah. Sehingga diharapkan pada 2025 sampah terkelola 100% sebagaimana target nasional yang harus dipenuhi yang tertuang pada Perpres 97 tahun 2017.
Ke depan, Wahyu mengingatkan agar seluruh elemen mampu mempertahankan capaian ini, dan harus ditingkatkan untuk mencapai Adipura Kencana. “Hari esok masih panjang dan tantangan jauh lebih susah. Akan tetapi kita pasti mampu karena kita telah dibekali oleh tuhan yang maha kuasa, kuncinya satu; jaga persatuan dan kesatuan. Kami berharap mudah-mudahan ke depan, hasil penilaian nanti bisa semakin baik, dan kita sudah bisa masuk ke Adipura Kencana lagi. Karena komponen penilaiannya sekarang bertambah. Semakin hari semakin berat, yang bisa melaksanakan adalah kolaborasi seluruh masyarakat,” pintanya.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh DLH Kota Malang akan terus disosialisasikan pada masyarakat sebagai wujud memasyarakatkan program kerja dan inovasi yang ada; utamanya melalui keberadaan komunitas-komunitas lingkungan hidup. “Harapannya, di tahun mendatang poin ini mampu menghantarkan Kota Malang untuk meraih piala Adipura Kencana” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, menyebut bahwa keberhasilan Adipura ini adalah buah perilaku masyarakat Kota Malang yang bahu-membahu menjaga kebersihan kota. “Betul, jadi sekarang ini perilaku dari masyarakat khususnya di Kota Malang ikut juga membantu Pemerintah Kota Malang dalam hal mulai dari menjaga kebersihan kota,” tandasnya. (*).