
GRESIK (SurabayaPost.id)- Komisi III DPRD Gresik memberi atensi kerusakan jalan alternatif penghubung Kecamatan Cerme dan Kecamatan Kebomas. Jalan yang membentang antara Desa Banjarsari Cerme sampai ke Desa Kedanyang Kebomas kondisinya bergelombang dan mulai berlubang.
Abdullah Hamdi salah satu anggota Komisi III DPRD Gresik mengungkapkan, jika di malam hari, sepanjang jalan tersebut gelap gulita. Karena belum diberi penerang lampu sehingga sangat membahayakan pengguna jalan terutama pengendara motor.
Anggota DPRD Gresik FPKB ini menambahkan, kerusakan jalan yang baru dibangun setahun lalu itu akan terus berulang. Karena problemnya bukan hanya terkait teknis, tetapi juga karena lemahnya pengawasan serta kurang matangnya perencanaan di awal.
Sebagai Wakil Ketua Komisi III yang membidangi pembangunan ini mengaku jika komisinya menaruh atensi terhadap perbaikan jalan tersebut. Karena jalan ini merupakan alternatif untuk mengurai kemacetan jalan nasional di sekitar Terminal Bunder.
“Sudah sejak lama jalan ini menjadi atensi kami. Tetapi saat kita sidak dilapangan kondisinya masih memperihatinkan,” ujar Hamdi saat dihubungi, Jumat (11/4/25).
Pada Mei 2024 lalu, ia bersama anggota dewan lainnya, Luthfi Dawam, sempat melakukan inspeksi mendadak ke ruas jalan tersebut.
Kerusakan jalan yang berulang dinilai oleh politisi asal PKB ini, disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah banyaknya kendaraan besar yang melintas dan tidak sesuai dengan daya dukung jalan. Selain itu, kondisi kanan-kiri jalan yang berupa tambak membuat struktur penahan tanah (TPT) menjadi rentan.
“Proses pemadatan jalan juga belum maksimal, sehingga membuat jalan mudah berlubang atau ambles,” ujarnya. Tak hanya itu, ia menyoroti mutu pekerjaan yang dinilai masih kurang dari kata ideal. “Perencanaan pembangunannya saya lihat kurang maksimal, terutama dalam memperhitungkan beban jalan,” tambahnya.
Ditambahkan, persoalan ini tidak akan selesai jika aspek perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan tidak dibenahi secara menyeluruh. Ia menyarankan agar Dinas PUTR segera bertindak cepat dan tegas.
“Saran kami kepada teman-teman PUTR, lebih baik jalan tersebut segera diportal agar kendaraan yang lewat sesuai dengan tonase,” tegasnya.
Langkah pengendalian seperti pemasangan portal dianggap mendesak untuk mencegah kerusakan serupa terulang. DPRD Gresik berharap ke depan pembangunan infrastruktur di Gresik dapat dikerjakan secara maksimal dan benar-benar mempertimbangkan daya tahan dan kondisi lingkungan sekitar.