GRESIK (SurabayaPost.id) – Malam di Balai Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kamis (21/8/2025), terasa berbeda. Lampu-lampu balai desa menyala terang, dipenuhi wajah-wajah penuh harap. Warga dan jajaran pemerintahan desa berkumpul, menyaksikan momen penting, yakni pelantikan perangkat desa baru untuk mengisi jabatan Kepala Dusun (Kasun) Kemerogan.
Hadir lengkap jajaran forkopimcam, mulai dari Camat Menganti Bagus Arief Jauhari, Kapolsek Menganti AKP Moch Dawud, Plt Danramil Menganti Peltu Andi Widodo, hingga Ketua BPD Pranti Eko Suhartawan, perangkat desa, pengurus RT/RW, serta tokoh masyarakat. Suasana khidmat berpadu dengan rasa kebersamaan.
Pelantikan ini sekaligus menjadi tonggak regenerasi kepemimpinan di tingkat dusun. Abdul Qodir resmi dilantik menggantikan H Khoirul Anam yang memasuki masa purna tugas. Sebuah estafet pengabdian yang tidak boleh terputus.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pranti, Hardi, menyampaikan rasa hormat kepada Khoirul Anam yang selama ini mengabdi dengan penuh dedikasi. “Terima kasih atas jasa beliau. Dan selamat bertugas kepada Pak Abdul Qodir. Amanah baru ini adalah ladang ibadah, jalankan dengan penuh keikhlasan,” ucapnya.
Lebih jauh, Hardi berpesan agar perangkat desa yang baru dilantik tidak hanya bekerja sesuai aturan, tetapi juga menjaga hati. “Anda kini bagian dari keluarga besar Pemerintah Desa Pranti. Junjung tinggi adab dan etika dalam melayani masyarakat. Jangan pernah berhenti bekerja dengan ikhlas dan tulus,” pesannya penuh makna.
Sementara itu, Camat Menganti Bagus Arief Jauhari menambahkan pesan penting. Menurutnya, perangkat desa bukan hanya abdi pemerintahan, tetapi juga mitra masyarakat. “Luangkan waktu membaur dengan warga. Dengarkan aspirasi mereka. Tugas ini adalah amanah, tanggung jawab, sekaligus kehormatan. Jaga loyalitas pada kepala desa, dan jangan lupa menjaga kerahasiaan dokumen desa,” tegasnya.
Acara pelantikan pun ditutup dengan nuansa penuh keakraban. Sebagai bentuk penghargaan, Pemdes Pranti memberikan cinderamata untuk Khoirul Anam. Bahkan, rekan-rekan perangkat desa turut memberi kenang-kenangan istimewa berupa dua ekor kambing, simbol kehangatan persaudaraan dan rasa hormat atas pengabdian panjangnya.
Malam itu, Balai Desa Pranti menjadi saksi, bagaimana estafet pengabdian dijaga dengan penuh khidmat. Ada rasa haru melepas yang lama, ada semangat baru menyambut yang datang. Semua demi satu tujuan: menjadikan Desa Pranti semakin maju, rukun, dan penuh kebersamaan.