MALANG (SurabayaPost.id) – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr Fauzan MPd kembali me-launching unit amal usaha barunya, Selasa (28/5/2019). Unit bisnis baru itu berupa kafe di atas Hotel Kapal UMM.
Nama kafe itu Roof Top Café and Resto. Rektor Fauzan mengklaim kafe baru ini berbeda dengan lainnya. Alasannya karena akan menjadi working space bagi pebisnis muda.
“Roof Top Cafe and Resto ini sangat cocok untuk pertemuan-pertemuan para Start Up. Terutama dalam mengembangkan bisnis berbasis digitalnya,” papar Rektor Fauzan ketika memberi sambutan dalam Silaturahmi dan Buka Bersama jurnalis pendidikan Malang, Selasa (28/05/2019).
Menurut dia, mahasiswa, alumni dan masyarakat umum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk melakukan pertemuan atau negosiasi. Bahkan untuk bekerja, dan lobi-lobi produktif sampai bisnisnya deal. “Ya karena Cafe ini dikonsep untuk itu,” paparnya.
Wakil Rektor II, Dr Nazarudin Malik juga membenarkan konsep working space untuk Roof Top Cafe and Resto UMM itu. Menurutnya, tempat itu memiliki nuansa yang santai tetapi terkesan luxury.
Menu makanan yang disajikan, kata dia, variatif. Mulai menuntut lokal hingga internasional. Bahkan ada perpaduan antara menu lokal dengan Eropa dan Amerika.
“Menu makanan yang disediakan ala Eropa dan Jawa selain kopi. Bahkan ada ikan salmon yang diimpor untuk mewarnai hidangan makanan di Roof Top Cafe ini,” jelas dia.
Di samping itu,kata dia, letaknya di ketinggian hotel yang menjadikan viewnya indah. Itu karena menghadap Kota Batu, Karangploso dan kampus III UMM.
“Kami memang belum memberi nama apapun pada kafe ini. Jadi untuk sementara kita namai saja Roof Top Resto and Caffee,” tutur Nazar.
Diakui Rektor Fauzan bila bisnis memang menjadi salah satu fokus UMM saat ini. Melalui pembudayaan kewirausahaan atau entrepreneurship baik dosen maupun mahasiswa ditantang untuk menjawab peluang untuk mengembangkan bisnis-bisnis produktif.
Kewirausahaan dikatakan dia bukan saja menjadi kurikulum di dalam kelas. Namun, tegas dia, sudah diterapkan dalam bentuk unit-unit bisnis yang melibatkan mahasiswa.
Untuk itu, lanjut rektor, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas baru berupa Program Vokasional. Saat ini UMM sudah mengambil alih kepemilikan sebuah pabrik dan perkantorannya di daerah Karangploso seluas 11 hektar.
“Insya Allah tahun depan kita sudah buka beberapa program vokasi. Itu untuk mencetak tenaga ahli yang siap kerja,” tambah rektor.
Makanya, terang dia, kehadiran Top Roof ini menjadi icon baru unit bisnis UMM. Itu setelah bulan lalu Hotel Kapal diresmikan Wakil Presiden M Jusuf Kalla.
“Hotel ini merupakan pengembangan perkantoran Taman Sengkaling yang berbentuk kapal pesiar. Di dalamnya terdapat fasilitas 48 kamar dan ratusan tempat tidur berkelas dormitory. Ini sudah melebihi fasilitas hotel berbintang empat, karena memiliki banyak kolam renang,” kata rektor berkelakar.
Itu karena, kata dia, hotel berbentuk kapal pesiar ini menyatu dengan lokasi Taman Rekreasi Sengkaling. Di dalamnya memiliki beberapa kolam renang, mulai dari untuk anak-anak hingga dewasa.
Sementara itu, kata dia, hotel UMM Inn yang dimiliki UMM sebelumnya saat ini sedang dalam tahap renovasi. Hotel legendaris dan bersejarah karena menjadi penginapan Muktamar Muhammadiyah tahun 2005 itu kini dibangun hingga 150 kamar, dilengkapi kolam renang.
“Hotel ini akan menjadi tujuan masyarakat umum dan tamu universitas. Sedangkan untuk mahasiswa asing dan orang tua mahasiswa juga disiapkan fasilitas baru berupa dormitory dalam bentuk desain container modern,” terang rektor kala didampingi para wakil rektor dan dekan UMM.
Di antara mereka Wakil Rektor I, Syamsul Arifin dan Wakil Rektor III Sidik Sunaryo. Selain itu hadir pula para pejabat struktural fakultas hingga universitas.
Sementara itu Kepala Humas UMM, Joko Susilo, menerangkan acara silaturahmi ini merupakan kegiatan rutin yang sudah berjalan sepuluh tahun terakhir. Namun di setiap tahunnya, pihak universitas memberikan sentuhan berbeda.
Untuk kali ini, kata dia, selain diwarnai dengan peresmian Roof Top juga ada acara memancing ikan di kolam pancing Taman Sengkaling. Para wartawan yang ikut acara ini dapat membawa pulang ikan hasil pancingannya.
“Ini merupakan salah satu cara kami untuk mendekatkan diri dengan media. Ya sekaligus keluar dari rutinitas kerja,” pungkas Joko. (aji)
Leave a Reply