MALANG (SurabayaPost.id) – “Alhamdulillah, lewat Baznas bisa bebas dari jeratan rentenir”. Itulah pengakuan beberapa warga penerima manfaat pinjaman di BPR Tugu Arta Malang yang bekerja sama dengan Baznas dan Pemkot Malang.
Satu di antara penerima manfaat itu adalah Ibu Nus Swan. Warga Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang ini kibo mengaku lega.
Alasannya, karena bisa hidup tenang dan damai. “Kami tidak diuber-uber rentenir lagi,” kata Ibu Nus Swan, Kamis (30/9/2021).
Nus Swan yang memiliki usaha UMKM ini mengakui bila sebelumnya sempat dikejar-kejar rentenir. Sebab dia memiliki hutang sekitar Rp 2 juta.
Tanggungan itu akhirnya diselesaikan Baznas Kota Malang yang bekerja sama dengan BPR Tugu Arta dan Pemkot Malang. “Bahkan saya juga diberi modal usaha,” kata dia.
Makanya, Nus Swan kini mengaku sudah bisa hidup tenang. Sebab, dia hanya membayar hutang pokoknya saja lewat BPR Tugu Arta.
Sementara itu,Ibu Susilowati, penerima manfaat PKH memberi pengakuan hampir serupa. Menurut dia, selama musim pandemi ini .endapan bantuan dari Baznas Kota Malang.
“Bantuan iyu berupa Beras, telor dan minyak goreng. Bahkan kami juga dapat bantuan uang tunai Rp 1,8 juta per bulan. Itu semua untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” kayanya.
Makanya dia sangat berterima kasih pada Baznas dan Pemkot Malang. Sebab, selama ini sudah memberi bantuan bagi keluarganya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengapresiasi program yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang. Menurut dia, program tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di masa pandemi ini.
Dijelaskan Sutiaji bahwa selain menggandeng Baznas, juga BPR Tugu Artha. “Itu untuk menjalankan program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR),” tegas dia.
Sutiaji bersyukur, karena program tersebut tidak hanya membantu warga. Namun juga membuat Kota Malang mendapat penghargaan inovasi terbaik dalam Program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir pada TPAKD Award 2020 lalu.
Menurut Sutiaji, program OJIR itu sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin melunasi hutang kepada rentenir. Sehingga mereka yang secara ekonomi lemah, terjerat hutang kepada rentenir bisa teratasi.
Ketua Baznas Kota Malang Sulaiman juga memberikan pengakuan senada menurut dia, Baznas merupakan bagian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam rangka menangani masalah-masalah sosial kemanusiaan, ekonomi, kesehatan, maupun pendidikan.
“Semua program bantuan itu dikhususkan buat fakir miskin dan anak yang tidak mampu. Dalam menjalankan program, kami memiliki delapan strategi untuk membangkitkan zakat dan mengentas kemiskinan.
Karena itu, kata dia, strategi yang ada perlu dimaksimalkan alasannya, karena pada masa pandemi COVID-19 ini berdampak luar biasa pada penurunan ekonomi. Terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Untuk itu kami bersinergi dengan Pemkot Malang yang menggagas program OJIR dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ya, khususnya bagi pelaku UMKM,” terang Sulaiman. (Lil)
Leave a Reply