Gresik (SurabayaPost.id)–Penghentian sementara pengerjaan Tembok Penahanan Tanah (TPT) lapangan desa oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kesambenwetan Kecamatan Driyorejo Gresik akibat curah hujan, sebabkan kades setempat di intrograsi oleh orang yang mengaku sebagai wartawan.
Kepala desa Kedambenwetan Husnul Khuluq mengungkapkan, setelah proyek TPT itu dihentikan semenyara ia langsung didatangi oleh orang yang mengaku sebagai wartawan. Sayangnya kata Khuluq saat ditanya identitas resmi sebagai wartawan yang dikeluarkan oleh Dewan Pers, tetapi ia tidak mengantonginya.
“Gaya dan lagaknya tidak seperti wartawan tetapi kayak penyidik. Tanya itu ini dan sebagainya. Intonasi dan bahasanya menakut nakuti. Tetapi kami terbiasa menghadapi mereka. Karena ya itu itu saja orangnya,” ungkapnya.
Hukuq mengaku tidak kaget apalagi heran. Karena menurutnya bahasa dan gaya mereka tidak berubah. “Tidak sesuai rap-lah. Nanti akan dklaporkan kejaksaan, polisi. Lagunya selalu diputar ulang setiap mereka ada proyek pembamgunan desa,” tegasnya.
Proyek ini kata Khuluq memang dihentikan sementara karena bulan Desember ini curah hukan diwilayahnya cukup tinggi. Jika dipaksa dikerjakan maka akan timbul biaya yang tidak terduga. Pengerjaan dan biayanya sudah ada dalam pelaksaan RAB-nya.
“Perlu kehati-hatian dan disiplin dalam pengerjaan proyek itu supaya tidak merugikan para pihak dengan niat kuat dan juga kesadaran bersama serta semangat gotong royong,” ujarnya.
Dikatakan Husnul Khuluq semua pihak yang berkaitan pengerjaan proyek tersebut, terutama yang berada di desa desa bisa diselesaikan sebaik baiknya sesuai dengan anggaran juknis yang sudah menjadi ketentuan dalam pelaksanaan pengerjaannya mengacu pada RAB-nya.
“Jangan sampai pembangunan yang sudah berjalan yg dikerjakan dengan baik ini, kemudian ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab menyebarkan hoax,” ujarnya