Dalam kegiatan Pasar Murah tersebut, pihaknya menyediakan 5 ton beras SPHP, 1 ton beras Premium, 170 kilogram telur, 1 ton gula, ribuan liter minyak goreng dan lainnya.
Untuk harga kebutuhan bahan pokok yang dijual di Pasar Murah tersebut diantaranya beras Premium 5 kilogram dijual Rp 69.500, MinyakKita 1 liter Rp 14.700, Gula Premium 1 kilogram Rp 17.000, dan lainnya.
“Supaya semua kebagian, kita hanya memberikan kesempatan untuk beras setiap pembeli maksimal 2 sak, minyak juga dibatasi, untuk lainnya bebas dibeli dengan jumlah berapa pun,” katanya.
Pihaknya yang juga tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berharap dengan diadakannya kegiatan Pasar Murah ini bisa menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok.
“Kita masuk juga di TPID harapannya juga menstabilkan harga, harapannya tidak melebih HET (Harga Eceran Tertinggi), termasuk produk yang ada sesuai takaran,” jelas pria ramah tersebut.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan bahwa kegiatan ini juga berperan untuk menekan inflasi.
“Selisih harga bahan pokok di pasar murah cukup signifikan, sehingga masyarakat bisa lebih hemat. Langkah ini diharapkan dapat menekan inflasi menjelang Lebaran,” jelasnya.
Mekanisme pembelian diatur agar distribusi lebih merata. Setiap pembeli hanya diizinkan membeli maksimal dua karung beras (masing-masing 5 kilogram). Warga pun merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
Yati, warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, mengaku baru pertama kali berbelanja di pasar murah.