Sementara itu, Abah Anton, dihadapan jamah ibu-ibu Muslimat, mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga NU, untuk menyambut pesta demokrasi dengan gembira dan bijaksana.
Menurutnya, pemimpin yang dipilih harus amanah dan terbukti memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
“Mari kita sambut pesta demokrasi dengan gembira. Jangan salah pilih. Jika salah pilih maka lima tahun akan menderita,”ujar Abah Anton.
Calon Kepala Daerah (Cakada) selalu diawasi masyarakat. Makanya Abah Anton, mengajak Muslimat NU berjuang bersama untuk Kota Malang agar mendapat pemimpin yang tepat.
“Setelah dari sini dan pulang ke rumah ajak semua saudara, teman tetangga untuk memilih ABADI, demikian pula saat belanja di pasar, jangan lupa ajak seluruh orang yang ditemui untuk mencoblos nomor tiga, memilih Abah Anton,”pesannya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kepedulian Abah Anton terhadap wong cilik, termasuk kesejahteraan penjaga makam, linmas, marbot, dan modin.
Pasangan Abah Anton dan Dimyati Ayatullah, yang dikenal sebagai tokoh yang sudah selesai secara ekonomi, terus berupaya menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Kota Malang.
Sementara itu, Dimyati Ayatullah turut menyampaikan harapannya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat Kota Malang.
Menurutnya, ada beberapa masalah yang harus di benahi, persoalan ekonomi warung-warung lokal dan mengatasi kemacetan jalan di Kota Malang.
“Kami ingin warung-warung lebih bagus dan nyaman, jalan tidak macet. Yang tahu Kota Malang ya warganya sendiri,” kata Dimyati.