MALANG (SurabayaPost.id) – Meski pandemi Covid-19 belum usai, industri jasa keuangan masih terus melaju. Buktinya PT Bestprofit Futures (BPF) Malang berhasil membukukan pertumbuhan nasabah baru hingga 6,84 persen atau setara dengan 156 nasabah pada kuartal Juli 2021.
Menurut Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri capaian tersebut berkat locogold. “Sebab komunitas yang jadi favorit 80 persen nasabah masih locogold,” kata dia, Rabu (4/8/2021).
Dijelaskan Andri bila locogold terus mengalami kenaikan sejak Januari 2021. Puncaknya terjadi pada 1 Juni 2021 lalu.
Kala itu, kata dia, harga emas sempat menyentuh US$ 1.916/troy ons. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 8 Januari lalu yang sempat menyentuh US$1.913/troy ons.
Emas diprediksi akan terus bullish atau mempertahankan posisinya di level US$ 1.811/ troy ons – US$1.900/troy ons hingga akhir tahun,” kata Andri.
Hal ini kata dia, sejalan dengan potensi imbal hasil emas yang terus menanjak di tengah tren suku bunga rendah dan inflasi yang tinggi. Berdasarkan jajak pendapat Reuters, The Fed akan mengurangi program stimulus belanja asetnya sekitar di akhir 2022.
Sementara itu beberapa analis memprediksi kenaikan suku bunga acuan bakal terjadi di awal tahun depan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelemahan ekonomi China yang tumbuh lebih lambat dari harapan pelaku pasar sdan mememicu kekhawatiran tentang pasar ekuitas global, sehingga mereka beralih ke emas.
“Untuk para investor, saat ini di tengah pandemi, investasi emas menjadi yang paling menjanjikan saat ini. Peluang poin yang bisa diperoleh hingga 50-100 poin sampai akhir tahun,” tandas Andri.
Sampai akhir tahun, BPF Malang menargetkan total nasabah bisa menembus sebanyak 300 nasabah. Pelayanan prima akan terus menjadi kunci kesuksesan BPF Malang menggaet para calon nasabah.
“Kami mengutamakan kepercayaan nasabah. Salah satu caranya ialah transparansi dalam melakukan transaksi sesuai peraturan berlaku. Selain itu, BPF Malang selalu hadir untuk nasabah dalam memberikan solusi,” jelas Andri.
Andri mengakui bahwa di awal Indonesia terdampak Covid-19, BPF Malang sempat khawatir dalam menjaga bahkan meningkatkan performa perusahaan. Namun perlbagai solusi persoalan begitu cepat diperolah. Kuncinya ialah pemanfaatan teknologi.
“Digital marketing terus dimaksimalkan apalagi sejak pandemi. Sosialisasi, promosi dan edukasi terkait cara investasi di pedagangan komoditi berjangka, bahkan kebih efektif dengan pemanfaatan berbagai layanan digital,” kata Andri.
Lebih lanjut, Andri mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kinerja BPF Malang. Sebut Andri, partisipan tersebut ialah para pialang, pedagang, dan dukungan kebijakan dari Bappeti
“Edukasi secara tepat dapat menanamkan kepercayaan kepada pialang, pelaku pasar, kalangan akademisi, dan masyarakat untuk melakukan investasi. Mereka memberikan andil dalam bertambahnya volume transaksi,” tutup Andri. (@ji)
Leave a Reply