Peduli Olahraga di Kota Malang, Pengusaha Dermawan Ini Bakal Maju Sebagai Calon Ketua KONI

Owner NK Kafe, Djoni Sudjatmiko (ist)
Owner NK Kafe, Djoni Sudjatmiko (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pengusaha kaya dan dermawan Djoni Sudjatmoko rela membuat wajah cafe miliknya lekat dengan sarana olahraga. Hal itu sebagai bentuk kecintaannya kepada olahraga.

Seperti diketahui, Djoni Sudjatmoko adalah owner dari NK Cafe yang berada di Jalan Raya Kasin, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang.

Jika pernah melihat cafe tersebut, tentunya kita akan melihat bagaimana tampilan depan dari cafe tersebut.

Dari depan, sudah bisa dilihat terdapat satu lapangan sepak bola khusus mini soccer atau 7vs7. Kemudian lebih masuk lagi, pemandangan segar ditunjukkan dengan warna hijau hamparan padi yang tertanam. Disela-sela itu, terdapat jogging track yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk olahraga.

Lebih masuk kedalam atau dekat cafe, Djoni juga menyediakan sepeda kayuh yang juga dapat dinikmati pengunjung untuk berolahraga.

“Saya bikin jogging track di Ampeldento, Karangploso 550 meter satu putaran. Nah itu kan sebagai tampak depan dari kafe saya, karena saya sangat perhatian dengan olahraga, itu saya tulis disitu jogging track Ampeldento baliknya saya tulis olahraga itu cerdas itu motto saya,” kata Djoni.

Owner NK Kafe, Djoni Sudjatmiko (ist)
Owner NK Kafe, Djoni Sudjatmiko (ist)

Gayung bersambut, Djoni mendapat tawaran untuk maju sebagai ketua umum KONI Kota Malang. Karena sejumlah cabor telah ‘meminangnya’ untuk menjadi orang yang dapat memajukan olahraga Kota Malang.

“Maka ketika saya ada perhalatan ketua KONI ini dan ada beberapa cabor itu sounding ke saya untuk ikut meramaikan pemilihan ketua KONI,” ujar Djoni.

“Saya siap saja, saya senang karena KONI ini kan lebih kepada manajemen penanganan olahraga, ada kawan-kawan yang mempercaya ke saya maka oke saya siap,” imbuh Djoni.

Dijelaskan Djoni mengutip rekan-rekan cabor yang mendukungnya, bos NK Cafe ini dianggap mampu me-manage oraganisasi. Hal itu diketahui ketika cafe yang berdiri diatas 1,7 hektare lahan itu bisa survive dikala pandemi covid-19 melanda.

“Karena saya suka berfikir out of the box, untuk kemajuan. Saya suka membuat terobosan-terobosan yang baik. Saya itu pemikiran tidak suka berhenti di kebiasaan, saya langsung mencoba berinovasi mencoba untuk lebih baik,” ungkap Djoni.

“Mungkin ini dibaca sama kawan-kawan ada inovasi-inovasi di dalam pengelolaan olahraga di Kota Malang, bukan hanya sebatas atlet tapi juga bisa membawa virus olahraga itu disenangi oleh seluruh masyarakat Kota Malang ini gemar olahraga,” tandasnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.