Peringati Sumpah Pemuda, UMM Tunjukkan Cara Merawat Merah Putih

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si saat memberikan sambutan dalam sarasehan kebangsaan. (Sumber Humas UMM)
Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si saat memberikan sambutan dalam sarasehan kebangsaan. (Sumber Humas UMM)

Lebih lanjut, Nazar menilai bahwa peringatan ini menumbuhkan gairah patriotisme tentang Indonesia yang dirangkai dalam rumah Kebhinnekaan. Tidak hanya perayaan, tapi ini menjadi pengingat untuk melahirkan kelompok-kelompok pelopor yang secara sadar mengampanyekan keberagaman dengan gaya dan caranya masing-masing.

“Namun, jangan sampai kelompok-kelompok ini malah menciptakan rasa yang berbeda-beda,” tegasnya.

Para narasumber dalam kegiatan sarasehan kebangsaan. (Sumber Humas UMM)
Para narasumber dalam kegiatan sarasehan kebangsaan. (Sumber Humas UMM)

Rektor asal Sumbawa itu menilai bahwa ada tugas besar yang harus diemban oleh para tokoh kultural seperti guru, tokoh agama, dan budayawan untuk merefleksikan budaya sebagai konsep agama yang melekat pada semua manusia. Memebntu masyarakat yang tidak membedakan umat manusia dalam segala spek kulturalnya. Dengan begitu, tiap manusia akan merasa nyaman dan tidak terasing sekalipun berada di tengah-tengah orang yang berbeda.

“Ini menjadi tugas besar yang harus dialkukan jelang 100 tahun usia Indonesia. Jelang tahun 2045 di mana Indonesia diprediksi menjadi negara yang sejahtera. Sekali lagi saya ucapkan selamat memperingati sumpah pemuda. Mari meneguhkan persatuan dan kebhinnekaan Indonesia,” pungkasnya. (*)