MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sebagai salah satu upaya mewujudkan seluruh umat beragama di Kota Malang dapat menjalankan ibadah dengan aman dan damai, maka Selasa (10/12/2024) Pj. Walikota Malang, Iwan Kurniawan, ST, MM mengunjungi dan berdialog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Tanjungrejo.
Seperti kita ketahui bersama, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun adalah wilayah pertama yang menjadi Kampung Moderasi Beragama di Kota Malang. Hal tersebut disebabkan lima kelompok agama mampu saling membaur dan menjalin kebersamaan di tengah perbedaan.
Dengan didampingi Perangkat Daerah terkait, Pj Walikota Iwan Kurniawan mengunjungi 5 tempat ibadah yaitu Masjid Al Fattah, GKIN Anugerah, Pura Goa Wijaya, Masjid Al Amien dan Gereja Shanta Theresia Lisiux.
Menurut Pj. Walikota Iwan Kurniawan, Kampung Moderasi ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya di wilayah Kota Malang. “Iklim kerukunan antar umat beragama di Kelurahan Tanjungrejo ini terbangun dengan baik. Tentu ini akan berdampak dalam menjaga kondusifitas sebuah wilayah. Karenanya saya berharap agar Kampung Moderasi Beragama ini dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya di wilayah Kota Malang” ujar Iwan Kurniawan dilansir dari rilis Bagian Prokompim Setda Kota Malang.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Malang tersebut mengatakan bahwa kunjungannya ke Kampung Moderasi Beragama ini bukan saja untuk melihat langsung lokasi kampung, namun juga untuk berdialog pada tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah setempat.
“Berbagai persoalan dan masukan tadi sudah disampaikan oleh perwakilan masing-masing tokoh agama. Dan tentu sudah langsung kami tindaklanjuti melalui Perangkat Daerah yang tadi membersamai saya. Sebisa mungkin persoalan terkait jalan rusak sampai dengan kebutuhan guru agama akan segera ditindaklanjuti” jelas Iwan.
“Meski keberadaan Kampung Moderasi di Kelurahan Tanjungrejo sudah didirikan sejak tahun 2022 lalu. Namun penguatan moderasi harus tetap dilakukan agar dengan perbedaan yang ada bisa mewujudkan persatuan untuk perdamaian. Saya ingin agar anak-anak kita juga dapat belajar dan mengetahui keberadaan Kampung Moderasi dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama. Jadi bisa dibuatkan buku tentang keberadaan kampung ini, untuk literasi bersama” ungkapnya. (**)