GRESIK (SurabayaPost.id)–Berdasar hasil visum, Kasatreskrim Polres Gresik, IPTU Wahyu Rizki Saputra memastikan Sersan Mayor (Purn) Sumardi alias Ambon (54) mati gantung diri menggunakan selang sebesar ibu jari di Gudang Rumah Makan (RM) Ikan Bakar Cianjur (IBC) Jalan Veteran Gresik. Berdasar keluh kesah Sumardi kepada sejumlah rekan sesama purnawirawan dan temanya yang masih aktif di Kodim 0817 Gresik sebelum ia ditemukan tewas mengaku diancam orang tidak dikenal yang diduga akibat dirinya memiliki wanita idaman lain (WIL) berinisial TW.
“Kami bukan anti atau mengabaikan hasil visum. Tetapi jika kita pelajari menggunakan nalar akal sehat. Apakah selang air sebesar ibu jari mampu menahan beban seorang mantan tentara yang tentu tubuhnya tinggi besar. Dan selang yang melingkar dileher itu tidak nampak atau terlihat bekas digunakan gantung diri. Selang kan dari plastik. Sifatnya elastis, bagaimana dengan tubuh Ambon yang besar itu di tahan selang sebesar ibu jari ?. Dan hasil visum belum tentu akurat. Sekali lagi kami tidak salam posisi mengabaikan hasil visum,” ujar Ugik dan Ali Kasan koleganya saat masih akrif menjadi tentara di Kodim 0817 yang mencoba memberikan pemahaman, Selasa (4/10/22).
Jika memang penyidik memiliki bukti, ungkap Ali, saat Ambon ditemukan dalam kondisi menggantung dengan selang ditali dipipa gas yang menempel dengan diamter setengah in yang menempel ditembok gusang itu, maka aksi solidaritas para purnawirawan dan teman Ambon yang masih aktif berdinas di Kodim 0817 akan berhenti.
“Jika tidak bisa membuktikan maka kami akan terus mencari keadilan teman kami. Jika ini memang pembunuhan lalu dianggap bunuh diri kami sebagai purnawirawan yang pernah ikut menjaga kedaulatan negeri ini maka kami tidak akan pernah terima. Kami sudah biasa bertaruh nyawa. Ambon dua tahun di Timor-timur. Lalau dia mati bunuh diri. Kami tidak bisa terima jika bukti bukti bunuh diri itu belum bisa ditunjukkan,” ungkap Ali.
Pada bagian lain, Danramil Bungah Kapten Ridon yang merupakan mantan komandan Ambon saat masih berdinas di Intel Kodim kerap menjadi tempat curhatan mantan sang anak buah. Sepuluh hari sebelum meninggal ungkap Ridon, Ambon mengeluh diancam dua orang bertubuh besar menggunakan mobil Avanza. Dua orang ini menteror Ambon di gudang kayu tempat ia bekerja setelah masuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.
“Ambon itu dulu anak buah saya waktu masih dinas di Intel Kodim 0817. Sampai pensiun dia masih sering curhat soal rumah tangganya dan mengeluhkan TW yang kami ketahui isteri sirinya. Nah, dalam perjalanan TW menuntut nikah resmi. Tapi Ambon bingung, karena dia mau menceraikan isteri sahnya ingat ada anak,” ungkap Ridon yang curiga kematian tak wajar mantan anak buahnya itu.
Dikatakan Ridon, ternyata dalam perjalanan hubunganya dengan TW, ternyata perempuan simpananya ini punya suami. Hanya saja perempuan ini tidak pernah dinafkahi 4 tahun oleh sang suami. Karena Ambon selalu memberi nafkah maka TW ini lama-lama menuntut untuk dinikahi resmi. Tetapi, kata Ridon setelah 4 tahun berlalu suaminya mengendus jika TW berhubungan dengan Ambon.
“Dan inilah fase puncaknya. Karena kemungkinan besar ancaman yang diceritakan Ambon itu datang dari suaminya si TW ini. Hanya saja saya tidak tahu siapa laki laki ini nama dan tempat tinggaknya. Entah itu hasilnya bunuh diri atau dibunuh agar masalah ini clear maka TW harus dimintai keterangan. Agar antara dibunuh atau bunuh diri yang masih menjadi ganjalan ini ada penjelasan yang tidak menimbulkan asumsi,” tegasnya.
Melalui chat WhatSapp Iptu Wahyu Riski Saputra kepada wartawan menjelaskan, penemuan mayat di IBC disimpulkan akibat gantung diri, sesuai hasil visum. Wajah Korban kebiruan, bintik pendaraha pada selaput lendir kedua mata bibir dan kuku tangan kaki kebiruan , kelainan ini merupakan tanda mati lemas (Asfiksia). Luka lecet tekan melingkar leher dari leher bagian depan di atas jakun ke arah belakang atas akibat kekerasan benda tumpul , Luka tersebut Lazim di dapati pada korban ganting diri. Luka lecet tekan di dagu dan lecet bibir bawah akibat benturan benda tumpul. Penekanan pada leher seperti diatas dapat menutup saluran nafas utama dan atau pembuluh darah besar di leher sehingga mengakibatkan mati lemas
“Hasil analisa CCTV, bahwa pada pukul 23.00 WIB korban (sendiri) mengarah ke gudang. Setelah itu tidak ada lagi orang yang keluar maupun masuk gudang sampai korban ditemukan. Dari hasil penyelidikan, korban sering mengeluh ke rekan kerja dan atasannya terkait beban hidup (masalah keluarga) dan sering mengatakan ‘percuma hidup, mending mati aja’,” pungkasnya.
Sementara itu Sumardi sorang purnawirawan TNI AD kelahiran Kabupaten Bojonegoro tahun 1968. Dia adalah penerima tanda jasa kesetiaan 8 th, kesetiaan 16 tahun, kesetiaan 32 tahun, tanda jasa Setya lencana nararia ttd presiden tidak pernah melakukan pelanggaran dan jasa, tanda jasa bantalah. Setya lencana seroja tugas di tomur timur 2 tahun. Kesatuan lintas udara (linud) 501 madiun, sebagai seorang penerjun.
Leave a Reply