MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Respon cepat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang soal keluhan warga akibat penumpukan sampah di sungai kecil di kawasan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, langsung teratasi.
“Hari Minggu nanti kita kerja bakti sama warga. DLH akan menyiapkan beberapa tenaga personel dengan kendaraan khusus pengangkut sampah,” ujar Rahman, Jumat (08/09/2023).
Baca Juga:
- Perkuat Integritas Dalam Pengamanan Pembangunan Strategis, Inilah Yang Dilakukan Kejari Kota Malang
- DLH Kota Malang Siapkan Langkah Sebagai Antisipasi Kebakaran TPA di Musim Kemarau
- Meriahkan Pawai Budaya Sambut HUT RI ke-78, DLH Kota Malang Usung Pilar Adipura
- Catatan DLH Kota Malang di Musim Kedatangan Maba dan Kualitas Udara
- Maknai Moment HUT RI ke-78, DLH Kota Malang Perkuat Sinergitas Membangun Kebersamaan
Sebagaimana diketahui, sungai kecil yang biasa disebut oleh warga Kali Petruk tersebut dialiri oleh aliran sungai Bango. Dimana sungai tersebut menjadi salah satu sungai terbesar di wilayah Malang selain Metro dan Brantas.
Penumpukan sampah tersebut berlokasi di RT 1 RW 14 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sampah-sampah tersebut menumpuk dan menahan aliran sungai sejauh 20 meter. Serta, sejumlah warga pun mengeluh dengan bau yang menyengat setiap harinya.
Maka, kata Rahman, proses dari hulu ke hilirnya masih belum teridentifikasi dengan baik. Mengingat aliran sungai itu bukan hanya di Kota Malang saja, namun dari Kota Batu menuju Kabupaten Malang.
“Untuk dari mana datangnya sampah itu masih sulit identifikasinya,” katanya.
Akan tetapi, tidak lain dan tidak bukan menurut Rahman bahwa perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan menjadi salah satu faktor pemicunya.
“Kembali lagi ke perilaku masyarakat terkait membuang sampah sembarangan, sehingga muncul timbunan sampah luar yang ada di sungai,” ungkapnya.
“Tapi saya gak bilang itu timbunan sampah dari warga Kota Malang. Artinya bisa dari Kabupaten atau Kota Batu,” sambungnya.
Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi soal pengelolaan sampah kepada masyarakat setiap tahunnya. Bagaimana pemahaman penanganan sampah dan masalah sampah ini harus diketahui oleh masyarakat agar bisa diimplementasikan.
“Pekan depan atau mungkin bulan ini dan bulan depan juga akan ada peningkatan kapasitas terkait dengan masalah sampah ke masyarakat,” tuturnya.
Meski begitu, dengan menumpuknya sampah di aliran sungai tersebut, menjadi kesempatan baginya untuk bisa dibersihkan dan dibuang ke tempat pembuangan yang semestinya.
“Daripada dibiarkan mengalir begitu saja, kemarin kebetulan nyantol di Bunulrejo, akhirnya kesepakatan kita bersama warga untuk kerja bakti memberikan sampah,” tandasnya. (*)
Berita Siswi SD Buta Citrakan Pendidikan di Gresik Buruk : Hasil...