GRESIK (SurabayaPost.id)– Wartawan gaek, Adi Agus Santoso menjadi pembuka acara sarasehan ‘Sinergitas AKD-KWG Dalam Menuju Desa Mandiri’. Jurnalis yang akrab dipanggil Sani ini ‘me-roasting’ satu persatu kebiasaan dan gaya khas liputan wartawan yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dengan gaya stand up comedy-nya.
Jurus stand up comedy pria yang akrab di sapa para wartawan ‘kekek’ ini mampu mengocok perut ratusan kepala desa yang hadir. Bahkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir, Kajari Gresik Hamdan Saragih dan Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis juga tertawa lepas setelah seharian mengikuti sarasehan dua sesi di Hitel Aston In Gresik, Senin (8/8/2022).
Kakek Sani banyak menceritakan hal-hal unik kebiasaan hunting para wartawan di Gresik. Cerita tuturnya mampu mengocok perut para petinggi di Kabupaten Gresik. Lantaran banyak hal yang tidak pernah terpikirkan oleh para pejabat disampaikan secara comedy oleh pria humoris berkumis tebal ini.
“Wartawan di Gresik liputan berita itu nomor dua. Karena ada yg lebih utama. Antar jemput anak sekolah. Kalau tidak nurut isteri jatah malamnya hangus. Sepenting apapun liputanya kalau sudah di telpon isteri disuruh jemput anak sekolah maka langsung balik kanan. Itu gaya liputanya ketua (Ketua KWG Suhud),” ujat Kakek Sani yang diikuti gelak tawa para pejabat yang hadir ikut Sarasehan d AKD-KWG di Hotel Santika, Senin (8/8/2022).
Kalau editor, roasting kakek, diberikan kepada wartawan yang sudah menyandang jurnalis Utama atau Madya. “Tetapi editor yg sesungguhnya singkatan dari ngedit nunggu setoran,” cetus Sani diatas panggung. “Tapi ada satu cerita wartawan di KWG inj namanya Sugeng. Ia sedang ingin mewancarai seorang pengusaha asal Madura. Saat ketemu sang pengusaha berkata : Piye bah ? Pengusaha Madura itu menjawab : Ade..ade…Pikir Sugeng ade itu ada, maka ditunggu. Karena kok lama. Saya minta dia segera meninggalkan tempat. Ayo Geng. Sik kek jarena ada kek. Lho emange abah ngomong opo ? Ade kata Sugeng. Saya bilang ade itu bahasa Maduranya tidak ada Geng. Nek bedek itu ada. Oooalah,” ujar kakek me-roasting Sugeng wartawan MemoX.
Usai roasting Ketua KWH Syuhud Almanfaluti mengungkapkan, Sarasehan ‘Sinergitas AKD-KWG Dalam Menuju Desa Mandiri’ merupakan bentuk komitmen KWG dalam membantu kemajuan pemerintah, baik di tingkat desa maupun Kabupaten Gresik.
“Ini bentuk komitmen KWG untuk membantu pemerintah agar makin maju, dan masyarakat sejahtera,” ucapnya.
Syuhud, begitu sapaan akrabnya menyatakan bahwa pers, wartawan sebagai pilar demokrasi keempat, setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif, memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan kemajuan.
“Pers dengan beritanya memiliki peran strategis untuk membantu menyebar luaskan informasi kebijakan, program dan capaian, sehingga masyarakat bisa tahu. Sebab, tanpa pers, pemerintah tak bisa melakukan sendiri,” tutur wartawan
Syuhud menambahkan, bahwa KWG sangat mendukung 330 desa se Kabupaten Gresik menjadi desa mandiri. Sehingga, dengan desa-desa menjadi kuat.
“Jika desa-desa di Gresik mandiri, kuat, maka pemerintah Kabupaten Gresik juga akan menjadi kuat, maju, sehingga pemerintah Kabupaten Gresik di menjadi maju pesat,'” jelasnya.
Syuhud menambahkan, untuk membangun pemerintah yang maju, dan kuat dibutuhkan kerjasama semua pihak, ada Bupati, ada Ketua DPRD, ada Kajari, ada Kapolres, ada AKD, dan ada wartawan serta komponen lain.
“Saya yakin jika kekuatan ini menjadi satu, sama-sama guyub membangun Gresik, maka Nawa Karsa yang diusung oleh Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah bisa cepat terwujud. Dan Kabupaten Gresik akan maju pesat,” tutupnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengapresiasi kegiatan Sarasehan “Sinergitas AKD-KWG Dalam Menuju Desa Mandiri.
“Sarasehan yang digelar AKD dan KWG ini adalah sinergitas luar biasa. Ini juga bentuk sinergitas pemerintah Gresik, beserta Forkopimda dengan KWG,” ucap bupati.
“Sinergitas seperti ini harus terus dilakukan untuk bersama-sama memujudkan program Nawa Karsa dalam pemerintahan Gresik Baru,” imbuhnya.
Bupati menyebutkan, bahwa secara nasional Kabupaten Gresik menempati peringkat kedua desa Mandiri, setelah Kabupaten Bojonegoro,
“Gresik masuk ranking 2 desa mandiri setelah Bojonegoro dengan 155 desa mandiri. Sementara Gresik 153 desa mandiri. Selisih 2 desa,” ungkap bupati.
“Dari 153 desa mandiri di Kabupaten Gresik, ada sejumlah kecamatan menempati posisi terbanyak desa mandiri. Di antaranya, Kecamatan Menganti dengan 22 desa,” sambungnya.
Untuk itu, bupati mengajak kepada AKD untuk sama-sama membangun desa untuk mewujudkan desa mandiri.
“Dengan banyaknya desa mandiri, maka desa menjadi kuat, dan masyarakatnya sejahtera. Tentunya pemerintahan juga akan makin maju,” terangnya.
Bupati mengajak agar AKD, para kepala desa dalam menjalankan program bisa searah dengan bupati, pemerintah kabupaten Gresik.
“Makanya saya tak ingin pemerintah daerah arahnya ke kanan, desa ke kiri, sehingga tak nyambung,” katanya.
Bupati berjanji akan memberikan bantuan keuangan (BK) bagi desa-desa yang kreatif dan inovatif dalam mendukung program Nawa Kersa.
“Tentu BK itu akan kami sesuaikan dengan inovasi, dan kreatifitas, misal program PKK, penanganan stanting, maka BK kita arahkan ke program tersebut,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua AKD Nurul Yatim menambahkan, bahwa program desa mandiri ini merupakan bagian dari ikhtiar AKD untuk mewujudkan program Nawa Karsa.
Karena itu, selaku Ketua AKD Nurul Yatim mengajak kepada semua kepala desa untuk mewujudkan desa mandiri di desa masing-masing.
“Tentu ending dari program ini untuk menjadikan desa makin maju, kuat dan tangguh, dan menjadikan Kabupaten Gresik makin maju,” katanya.
“Untuk itu, saya minta kepada Bapak Bupati untuk memberikan supporting kepada desa-desa dalam menjankan program,” pungkansya.
Sarasehan menghadirkan nara sumber Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir, Kepala DPMD Gresik Abu Hassan, Kasi Pidsus Kejari Gresik Alifin Nurwanda, Kanit Pidter Polres Gresik I Ketut Raisa, dan Dwi Poernomo, dari DPMD Provinsi Jatim.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Asisten I Sekda Gresik Suyono, dan perwakilan OPD. (uki)
Leave a Reply