SURABAYA (SurabayaPost.id)-Dalam perspektif Teologi Islam, bisnis adalah suatu pekerjaan meraih rejeki dari Allah dengan cara melayani kebutuhan kehidupan. Hal ini selaras dengan tugas fitrah manusia sebagai hamba Allah.
Penegasan itu disampaikan Ismail Nachu, pengusaha muslim, dalam dialog Saudagar Day, di Kantor Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jawa Timur, Jum’at (18/8).
” Masalah umat Islam saat ini di atas permukaan terlihat merupakan permasalahan ekonomi tetapi dibawah permukaan ternyata justru problemnya adalah persoalan teologi, ” tegas Ismail yang juga Pengurus ICMI Pusat ini.
Hal ini selaras dengan tugas fitrah manusia sebagai hamba Allah SWT sebagaimana dalam Quran surat ke-51 ayat 56 sekaligus khalifah Allah SWT di bumi sebagaimana Quran Surat ke-2 ayat 30.
“Dengan ini, maka tujuan bisnis bagi muslim tidak semata meraih profit tapi juga mesti menciptakan benefit untuk akhirnya meraih advantage. Jadi bukan hanya laba tapi juga kemaslahatan sehingga berkah. Inilah trilogi bisnis dalam Islam,” ujar Ismail Nachu
Misbahul Huda, Ketua ISMI Jatim menyatakan, slogan Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat akan terjadi apabila terjadi pertumbuhan saudagar muslim yang signifikan.
“Signifikan ini menunjukkan bahwa rasio saudagar dibandingkan penduduk itu jumlahnya cukup besar seperti terjadi di Singapura, di Amerika juga terjadi di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat serta tabi’it tabi’in.”
Karenanya, ISMI mengundang siapa saja yang mau terlibat dalam memulihkan ekonomi lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
“Caranya dengan anda yang berpengalaman menjadi pengusaha untuk mewakafkan ilmu dan pengalamannya itu kepada calon pengusaha muda sehingga ongkos belajar mereka tidak terlalu mahal karena langsung belajar dari seniornya langsung,” tegas pengusaha properti ini.
Misbahul Huda juga menekankan bahwa di luar saudagar agar berkenan mewakafkan keluarganya entah itu anak atau saudara agar menjadi saudagar dengan membiayai atau mencarikan mentor yang tepat sehingga bisa menjadi saudagar.
Ahmad Saiful Ghozi, Direktur BPRS Lantabur Tebuireng mengapreasi kedua pemateri yang dinilainya luar biasa.
“Sungguh luar biasa. Kedua pemateri memiliki banyak irisan yang mirip, jika tidak boleh dibilang sama. Tapi pesan yang saya tangkap dan sepertinya ingin digerakkan oleh ISMI Jatim adalah memberikan solusi berbisnis yang teologis untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam.”
Pesan ini tegas Ghozi, sungguh prestisius, dan harus terus digaungkan dan diperbaharui, baik secara naratif maupun metode delivery-nya, agar kelak menjadi gerakan sebagai cikal bakal penciptaan peradaban Islam yang ya’lu wa laa yu’la alayhi.
“Akan bagus jika ISMI Jatim kemudian merumuskan pesan solutif teologi bisnis ini dalam rangka mengembalikan kejayaan peradaban.”
Sementara itu, Yusron Aminulloh, pemangku acara Saudagar Day, mengaku bahagia, tua muda berkumpul jadi satu dalam forum ini.
” Ragam persepektif yang kita bahas hari ini biarkan menjadi aliran ilmu yang masuk dialam bawah sadar kita, bahwa bersaudagar, berbinis harus selalu ada dalam jalan Allah. Allah ada dalam aliran darah bisnis kita,” tegas Yusron wakil Ketua ISMI Jatim yang juga CEO DeDurian Park.
Forum ini tegas Yusron, akan diupayakan istiqomah minimal sebulan sekali, syukur bisa 2 minggu sekali. ” Inilah forum berbagi ilmu, berbagi pengalaman, saling mewakafkan diri dalam kebersamaan.” (uki)
Leave a Reply