MALANG (SurabayaPost.id) – Subhanallah walhamdulillah…! Benar-benar luar biasa. Meriah, membanggakan dan mengharukan. Hampir seluruh hadirin meneteskan air mata, tak kuat menahan haru kebahagian.
Itulah yang tergambar dan terasa saat menyaksikan imtihan munaqosah al qur’an siswa SDN Percobaan 1, Kota Malang, Jatim di Gedung Kesenian Gajayana, Malang, Minggu (17/2/2019).
Maklum, ujian terbuka yang dijalani 27 siswa SDN Percobaan 1 tersebut “ngalahin” ujian terbuka untuk para doktor di pascasarjana perguruan tinggi. Sebab, ujian terbuka tingkat doktor itu yang berhak menguji hanya tim penguji yang disiapkan lembaga. Sedangkan hadirin hanya boleh menyaksikan, tidak boleh mengajukan pertanyaan.
Metodologi pengujian semacam itu sangat berbeda dengan yang dilakukan di imtihan munaqosah Al qur’an angkatan pertama di SDN Percobaan 1 Kota Malang ini. Sebab, selain tim penguji semua yang menyaksikan ujian terbuka tersebut boleh, bahkan diminta untuk ikut menguji.
Kesempatan itu pun tak disia-siakan para wali murid, orangtua dan hadirin lainnya. Mereka bergiliran mengajukan pertanyaan secara detail terkait gharib, tajwid, tartil dan tahfidz dalam uji publik tersebut.
Para peserta imtihan yang ditanya pun dipilih sesuai pilihan penanya. Sungguh luar biasa. Mereka menjawab semua pertanyaan dengan cekatan, baik dan benar. “Subhanallah, luar biasa,” kata seorang wali murid sembari meneteskan air mata.
Dia tak kuasa menahan air mata melihat anaknya bisa mengaji al qur’an dengan baik dan benar. Bahkan mereka tidak hanya hafal lafal-lafal dari ayat-ayat suci Al Qur’an itu secara tartil.
Mereka juga bisa membedah ayat-ayat suci tersebut dengan tajwid dan makhraj yang benar. Praktis, tak hanya para orangtua siswa yang haru. Para guru SDN Percobaan 1 pun tak sedikit yang matanya berkaca-kaca.
Begitu juga Ketua Ummi Malang, Muhammad Badrus SM, ST. Dia mengaku bangga karena 27 siswa itu lulus dengan baik.
“Saya sendiri tak kuasa menahan haru melihat siswa-siswa mengaji dengan tartil yang bagus. Apalagi menjawab pertanyaan secara tangkas dan cekatan dengan benar. Subhanallah,” kata dia.
Makanya, Muhammad Badrus mengajak seluruh hadirin, terutama para orang tua untuk bersyukur kepada Allah. Sebab, menurut perwakilan dari penyelenggara dan orang tua ini, kemampuan 27 siswa yang diwisuda itu merupakan karunia dari Allah SWT.
“Mereka tak hanya memiliki kecerdasan pengetahuan. Namun, juga memiliki kecerdasan spiritual,” kata dia yang diamini Penjamin Mutu Metode Ummi, Ummi Foundation, Abdul Karim.
Dia mengatakan 27 siswa ini merupakan siswa yang cerdas tak hanya dari aspek akademik maupun spiritual. “Mereka tak hanya sholeh dan sholehah. Tapi juga waj’alna lil muttaqina imaman. Menjadi contoh dan inspirasi bagi orang lain,” tutur Abdul Karim sembari berharap agar para orangtua terus membimbing para siswa tersebut meningkatkan kemampuannya dalam membaca Al Quran.
Harapan senada juga disampaikan Kepala Pengawas TK/SD Kecamatan Lowokwaru, Dinas Pendidikan Kota Malang, Wahyuni Ismiatie MPd, Indah Winarni MPd dan Kepala Pengawas Pendidikan Agama Kemenag Lowokwaru, Nur Dhuhati MPd. Mereka tak segan memuji kesuksesan program munaqosah yang dilaksanakan di SDN Percobaan 1 Kota Malang ini.
Menurut Nur Dhuhati, SDN Percobaan 1 ini merupakan satu-satunya sekolah negeri yang berani melaksanakan program munaqosah yang ditutup dengan imtihan (uji publik) dan wisuda. “Ini sungguh luar biasa,” papar dia.
Untuk itu, dia berharap agar program tersebut terus dilanjutkan. Sehingga bisa diteladani oleh sekolah-sekolah lainnya.
Menyikapi harapan tersebut, Kepala SDN Percobaan 1, Anny Saida berjanji akan melanjutkan program munaqosah Al qur’an itu. Menurut dia, program itu awalnya memang sempat menimbulkan keraguan.
“Ada perbedaan pendapat yang muncul. Tapi kami tak mau menjawab perbedaan itu dengan argumen. Kami menjawabnya dengan bukti. Alhamdulillah, responnya sudah sangat positif,” tutur wanita berjilbab ini.
Makanya, Kepala SDN Percobaan 1 yang akrab disapa Bu Anny ini berjanji akan melanjutkan program munaqosah tersebut. Sebab, menurut dia, hasilnya sangat luar biasa.
Dijelaskan Bu Anny bila peserta program mengaji al qur’an itu ada 400 siswa. Mereka ditangani 17 ustadz dan ustadzah dari Ummi Foundation bersama guru SDN Percobaan 1.
Mereka mengikuti program mengaji itu tiga hari dalam sepekan. “Hasilnya alhamdulillah luar biasa. Ada 27 siswa yang dinyatakan lulus imtihan munaqosah dan diwisuda. Itu karena mereka paham soal gharib, tartil, tajwid dan tahfidz,” katanya.
Karena itu, kata dia, program mengaji itu juga menjawab keraguan para orang tua soal pendidikan yang dilaksanakan secara full day. Alasannya, karena program mengaji siswa di rumah akan terganggu.
“Keraguan itu ternyata sudah bisa dijawab. Sebab, jika ada kemauan dan ikhtiar, insya Allah bakal ada jalan terbaik. Buktinya siswa kami bisa mengaji dengan baik,” kata dia sembari mengucapkan terima kasih pada Ummi Foundation Malang dan orang tua siswa yang mensuport selama ini.
Dalam program imtihan munaqosah itu ada tiga siswa terpilih sebagai yang terbaik. Di antara mereka adalah Rana Hayyu Azzahra, Alya Fauziah Ibrahim dan Nyalas Shofwa. (lil/aji)
Leave a Reply