MALANG (Surabayapost.id) – Proyek pelebaran jalan dan drainase di wilayah Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dipertanyakan warga. Pasalnya, proyek yang sudah mencapai 90 persen itu tanpa papan nama.
Di antara warga yang mempertanyakan proyek tersebut adalah Kades terpilih, Muhfid. “Sesuai aturan setiap proyek harus ada papan nama,” kata dia, Jum’at (2/8/2019).
Isi papan nama itu menurut Kades yang terpilih lagi untuk periode kedua ini ada beberapa poin. Itu kata dia terkait nama proyek, sumber anggaran, nama badan hukum pelaksana proyek dan masa pelaksanaan proyek.
“Proyek dari Kabupaten Malang atau dari Provinsi Jatim, itu masih menyimpan misteri. Karena letaknya ada di wilayah Wiyurejo, etikanya harus pamit atau memberi tahu terhadap pihak desa,” kata Muhfid.
Selain itu, Muhfid mengaku tidak mengerti nilai pagu anggarannya dan volume fisik pekerjaannya. Alasan dia, karena tidak terpampang papan namanya, oleh sebab itu.
” Kami merasa heran, proyek yang dimaksut dari dinas apa dan darimana sebenarnya.Secara pribadi maupun masyarakat juga igin mengetahuinya, berapa besar anggaran yang digunakan agar tidak menyimpang dari speknya. Tujuannya agar masyarakat turut ambil bagian dalam pengawasan pekerjaan yang menggunakan uang rakyat itu,” harap Muhfid.
Sementara itu, Pelaksana jabatan (Pj ) Kepala Desa Wiyurejo, Ihsan, juga memberikan pernyataan senada. Menurut dia, paket pekerjaan pelebaran dan drainase tersebut tanpa ada papan namanya dari pihak rekanan yang mengerjakan.
“Kami meragukan keberadaan proyek yang tak jelas asal usulnya itu. Dalan waktu dekat, Pemerintah desa bakal melakukan klarifikasi pada dinas trrkait di Kabupaten Malang,” janji Ihsan.
Meski begitu, Ihsan mengaku bila bukan kewenangannya. Nanun, menurut Ihsan pihak desa punya kewajiban untuk mencari tahu.
” Itu semua tidak ada koordinasi dengan pemangku wilayah desa. Seharusnya siapun yang mebangun, pihak daerah maupun Provensi, kita tidak mempersoalkan. Namun etikanya tidak ada sama sekali dalam hal ini. Tanpa pamit, dan anggarannya dari mana, besarannya berapa, dan dari dinas apa, itulah yang menjadi penyebab banyak warga mempersolkan,” pungkasnya (gus)
Leave a Reply