MALANG (SurabayaPost.id) – Polri mendidik ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Pendidikan dan pembekalan itu dilakukan secara khusus di kampus UB Malang, Kamis (29/8/2019).
Mereka diberi edukasi secara khusus cara berlalu lintas yang tertib. Selain itu mereka juga dibekali menangani korban kecelakaan lewat Program Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas.
Program tersebut digagas Korlantas Polri bersama sejumlah perguruan tinggi. Satu di antaranya adalah UB Malang.
Itu karena UB memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia. Sehingga UB diharapkan mampu menjadi pelopor dalam menekan angka kecelakaan yang tinggi.
Korlantas Polri mencatat, setidaknya ada 30 ribu korban meninggal akibat kecelakaan dalam satu tahun. Dari jumlah itu, 60 persen korban merupakan millenial.
“Jika dihitung dalam sehari ada 80 orang meninggal dunia, karena kecelakaan. Dan korban terbanyak adalah millenial. Maka dari itu, kita mengajak mahasiswa untuk bisa pelopor keselamatan berlalu lintas,” ungkap Kasi Dukdikmas Subdit Dikmas Korlantas Polri Kombes Darto Juhartono kepada wartawan di kampus UB, Jalan Veteran, Kota Malang, Kamis (29/8/2019).
Dia mengungkapkan, jalan raya bisa menjadi mesin pembunuh potensial, ketika tidak dilakukan langkah pencegahan. Generasi millenial yang telah dibekali tertib berlalu lintas, akan bisa memberikan contoh bagaimana berkendara yang tertib dan aman.
“Itu tujuan kami, mereka (mahasiswa) sebagai generasi millenial dan calon-calon pemimpin bangsa kedepan, dilibatkan untuk memberikan contoh. Minimal di lingkungan keluarga dan sekitarnya. Karena jalan raya bisa menjadi mesin pembunuh potensial, akibat kecelakaan,” ulasnya.
Darto menambahkan, ratusan mahasiswa yang dipilih sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas, turut dibekali bagaimana cara menangani korban kecelakaan. Karena beberapa kasus terjadi, penanganan awal yang keliru, justru mengakibatkan resiko tinggi pada korban laka.
“Edukasi juga diberikan untuk penanganan kecelakaan. Karena beberapa kasus terjadi, penanganan awal yang salah justru berakibat fatal bagi korban,” tegasnya.
Sementara Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani menyatakan, tanda bangsa yang maju, ditunjukkan dengan kedisiplinan warganya dalam berlalu lintas.
Pihaknya sangat mendukung, program Polri dalam mencetak mahasiswa sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas.
“Kami adalah kampus dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia, dengan jumlah 63 ribu mahasiswa. Adanya program ini, tentu kami sangat mendukung penuh. Agar Brawijaya bisa menjadi contoh tertib dalam berlalu lintas,” terang Nuhfil terpisah.
Dia juga berharap, kedepan tidak lagi terjadi kecelakaan atau pelanggaran berlalu lintas, yang melibatkan mahasiswa Brawijaya.
“Jika ada yang melanggar atau terlibat kecelakaan, karena tidak disiplin atau tak mematuhi aturan, silakan laporkan. Kami ingin tidak ada lagi mahasiswa Brawijaya terlibat pelanggaran lalu lintas, apalagi hingga menjadi penyebab kecelakaan,” harapnya.
Pembekalan keselamatan berlalu lintas diberikan oleh Korlantas Polri, Ditlantas Polda Jawa Timur, beserta Satlantas Polres Malang Kota. Itu dilakukan di Gedung Kebudayaan Mahasiswa (GKM) Universitas Brawijaya. (lil)
Leave a Reply