Tekan Potensi Masalah, Kesbangpol Tingkatkan Partisipasi Masyarakat

BATU (SurabayaPost.id) – Indonesia merupakan negara demokrasi paling berani di dunia. Sebab, tahun 2019 bangsa Indonesia menggelar pemilu serentak untuk memilih lima elemen negara.

Di antara lima elemen itu adalah pemilihan legislatif. Yakni pemilihan anggota DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI. Selain itu memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Presiden bersama Wakil Presiden.

Pemilu serentak tersebut tentu memiliki potensi bermasalah yang besar. Untuk menekan potensi tersebut, Kesbangpol Pemkot Batu menggelar sosialisasi di Pendopo Kantor Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu (15/11/2018).

Menurut Kasi Politik Dalam Negeri Kesbangpol Pemkot Batu, Muhammad Hafidz, sosialisasi itu untuk meningkatkan peran serta masyarakat.

“Harapannya agar potensi masalah bisa ditekan. Supaya partisipasi itu tinggi, kita perlu memberi pemahaman pada masyarakat,” kata dia saat mendampingi Kabag Humas Pemkot Batu, Suliyanah.

Pahaman itu, kata dia, terkait dengan tahapan dari proses pemilu dan aturan-aturan atau regulasinya. Sehingga pemilu serentak yang baru pertama kali digelar di dunia ini bisa berjalan dengan lancar, tertib dan aman serta sukses.

“Itu karena setiap tahapan ada mekanisme berpotensi timbulnya permasalahan. Baik itu masalah administrasi maupun yang bersifat sengketa,” kata M Hafidz.

Dia contohkan seperti pada masa kampanye yang sudah berlangsung sejak 23 September 2018 sampai 14 April 2019. Menurut dia harus ada pengawasan. “Itu masyarakat bisa ikut mengawasi,” katanya.

Hal itu mengingat, kata ia, ada larangan memasang baliho kampanye bagi para caleg. Apalagi dilengkapi dengan nomer urut partai. “Itu tidak boleh,” kata ia.

Sementara itu, akademisi dari FISIP Universitas Brawijaya, Resya Famelasari mengatakan bila selain masyarakat, aparat yang berwenang juga harus melakukan pengawasan. Bahkan, bisa melakukan eksekusi. Aparat yang dimaksud adalah Bawaslu dan Satpol PP.

“Mereka sebagai pihak yang memiliki kewenangan tidak hanya mengawasi tapi juga sebagai pemutus perkara. Jadi bisa lakukan eksekusi,” tandasnya.

Karena itu, kata dia, Bawaslu juga harus mengajak peran serta semua pihak berpartisipasi dalam tiap tahapan pemilu tersebut. Sehingga pemilu nanti berlangsung jujur dan adil. “Hasilnya seperti yang diharapkan masyarakat,” tutur wanita berhijab ini. (gus/ah)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.