MALANG (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang H Sutiaji meninjau distribusi minyak goreng curah di Sanan, Jumat (26/2/2022). Wali Kota Sutiaji merasa lega dan mengapresiasi Pemerintah Pusat.
Itu karena kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng dalam kurun waktu terakhir ini memberikan dampak yang luar biasa dan berimbas bagi para pelaku usaha tanpa terkecuali di Kota Malang.
Keadaan ini turut menjadi perhatian dan kekhawatiran dari Wali Kota Malang. Alasannya, karena Kota Malang merupakan salah satu kota yang identik dengan sentra UMKM, terlebih ada beberapa produk UMKM yang sudah menasional dan menjadi identitas dari Kota Malang.
Dia sebutkan seperti sentra industri keripik tempe Sanan contohnya, sebagai salat satu industri yang menjadikan minyak goreng sebagai salah satu bahan baku. Kondisi ini tentu menyulitkan para pelaku usaha dalam memenuhi permintaan dari para konsumen. Kondisi ini juga diperparah dengan naiknya harga kedelai beberapa waktu terakhir.
Untuk itu, selepas kegiatan olahraga gowes bersama dengan perangkat daerah pada Jum’at (25/2/2022), Walikota Sutiaji melakukan kunjungan ke sentra industri keripik tempe Sanan Kelurahan Purwantoro Kota Malang.
Ditemui setelah meninjau distribusi minyak curah di Sanan, Walikota Sutiaji menyampaikan rasa terimakasih kepada BUMN yang sudah memberikan subsidi dalam kegiatan distribusi minyak curah di sentra industri Sanan ini.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada BUMN yang sementara ini kita masih mendapatkan 24 ribu liter dan hari ini 8 ribu liter, ini pertama kami drop disini dan selanjutnya saya minta kepada Diskopindag untuk kita tandon disini dan akan kita distribusikan kepada IKM yang ada di Kota Malang,” jelas dia.
Lebih lanjut, Walikota Sutiaji juga mengatakan bahwa keberlangsungan IKM dan UMKM di Kota Malang diharapkan mendapatkan perhatian khusus karena peran dan sumbangsih yang besar dalam membangkitkan dan menggeliatkan perekonomian Kota Malang.
“Ada subsidi meskipun tidak banyak tetapi sudah menguntungkan ya, sebesar 2 ribuan mungkin dari harga pasar Rp. 15.000, dan ini harga sekitar Rp.11.000. Jadi ada subsidi sebesar Rp. 4.000,” katanya.
“Saya mohon nanti kepada bapak sekda untuk berkirim surat lagi pada pusat karena Malang sebagai kota industri salah satu diantaranya adalah IKM dan UMKM yang lagi menggeliat, ini mohon mendapat perhatian khusus,” katanya. (Lil)
Leave a Reply