MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Universitas Wsinuwardhana (Unidha) Malang “The Best” Inilah keunggulan program yang ada di Unidha.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unidha Malang, Dr. Ni Wayan Suarniati, S.Pd., S.H., M.Pd, menjelaskan, untuk menunjang program Kemendikbudristek dimana seluruh mahasiswa bisa mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Untuk itu, Unidha Malang menargetkan mahasiswanya yang berhak mengikuti MBKM bisa mencapai 50 persen hingga akhir tahun 2022.
“Kita sudah menetapkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Unidha di masing-masing prodi, mahasiswa yang berhak mengikuti MBKM paling tidak 50 persen sampai akhir 2022. Pada tahun depan akan ditingkatkan lagi,” ujar Ni Wayan, saat menggelar konfrensi pers, Jumat (29/07/2022).
Selain itu, lanjut Ni Wayan, baru-baru ini Unidha mendapatkan anggaran PK-KM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) dari Kemendikbudristek liga 3.
“Itu untuk mendukung MBKM. Disebut liga 3 adalah untuk perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 500-5000 orang. Maka PTN dan PTS dengan jumlah itu akan berkompetisi di liga 3. Juga ada liga 1 dan dua sesuai jumlah mahasiswanya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim PK-KM Unidha, Dr Anton Prayitno, menyatakan Unidha mendapat pendanaan untuk ISS PK-KM. Ini adalah program supporting sistem untuk institusi.
“Sebab yang menjalankan MBKM adalah institusi, dalam hal ini ada prodi. Adanya ini sangat membantu perguruan tinggi untuk mencapai target setiap tahunnya. Maka pendanaan yang tidak difasilitasi dari Kemendikbudristek akan didanai lewat PK-KM,” katanya.
Sehingga, lanjut Anton, mahasiswa bisa maksimal baik dari sisi kualitas dan jumlah dalam pembelajaran MBKM ini.
“Target yang bisa didanai lewat PK-KM menyasar ke 45 mahasiswa. Mereka akan ikut program magang, mengajar di sekolah, program kewirausahaan dan pertukaran mahasiswa,” jelasnya.
Dengan program ini maka akan mempercepat perguruan tinggi menerapkan kampus merdeka dan mempercepat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Ada empat program yang disasar di ISS PK-KM. Antara lain program tranformasi digital yang juga bisa dipakai dalam pendataan. Serta akan ada platform portal agar memudahkan pelaporan ke Pendidikan Tinggi (Dikti).
Juga mengembangkan pembelajaran daring dengan Learning Management System (LMS) perguruan tinggi dan memperluas penjaringan mitra.
Sedangkan Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Unidha, Firina Lukitaningtias, SSi MM menyebutkan program MBKM antara lain seperti Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Ini merupakan program unggulan dari Kemendikbudristek yang link and match dengan dunia usaha dan industri.
Pada batch pertama, Unidha berhasil meloloskan satu mahasiswa magang di DPR RI atas nama Sabrina dari Fakultas Hukum (FH). Ia magang enam bulan dan belajar bidang parlementer sesuai bidang ilmunya.
Kemudian pada batch dua bisa meloloskan Febri, dosen DPL dari FH yang berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Juga ada dua mahasiswa FT yang lolos studi independen di dunia industri.
Pada tahun ini adalah batch ketiga dimana ada 25 mahasiswa yang mendaftar dan akan ditutup pada 31 Juli 2022.
Prinsipnya MSIB adalah seperti MBKM yang menimba ilmu di luar prodi. Dalam MSIB itu persaingan ketat untuk mendapatkan kesempatan itu. “Mahasiswa yang dibolehkan ikut mulai semester lima ke atas,” pungkasnya (lil)
Leave a Reply