
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menanggapi isu varian baru Covid-19. Diketahui, banyaknya lonjakan kasus varian baru Covid-19 di sejumlah negara Asia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengeluarkan Surat Edaran mengenai peningkatan kewaspadaan terhadap virus ini.
Wahyu menyatakan bahwa Pemerintah Kota Malang akan segera melakukan koordinasi untuk menyusun langkah-langkah antisipatif. Ia menekankan bahwa pendekatan yang diambil harus bijak agar tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
“Kami sudah menerima surat edaran dari Kemenkes dan akan mengkoordinasikan langkah-langkah selanjutnya. Jangan sampai edaran ini justru membuat masyarakat panik atau cemas. Kami akan memberikan pemahaman yang proporsional dan bijak,” ujar Wahyu Hidayat, Senin (2/6/2025).
Diketahui, Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang ditandatangani oleh Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami, pada Minggu (1/6/2025), menyebutkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura. Varian yang mendominasi di antaranya adalah XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8, yang merupakan sub-varian dari JN.1.
Meski demikian, Wahyu menegaskan bahwa varian baru ini tidak perlu disikapi dengan kepanikan seperti saat puncak pandemi beberapa tahun lalu. Ia menilai gejala dan tingkat kedaruratannya lebih ringan.
“Banyak yang mengartikan ini seperti Covid-19 dulu, padahal tidak seperti itu. Jadi SE ini lebih kepada langkah pencegahan agar tidak menyebar. Jenisnya juga berbeda dan sejauh ini lebih aman. Jadi tidak perlu panik,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar, khususnya bagi warga yang merasa kurang sehat. Penggunaan masker, menurutnya, tetap diperlukan dalam kondisi tertentu.
“Hal terpenting, kita semua tetap menjaga kondisi tubuh. Kalau merasa tidak sehat, silakan menggunakan masker. Tenaga kesehatan juga tetap memakai masker khusus karena mereka berinteraksi langsung dengan pasien,” tambah Wahyu.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa langkah-langkah preventif sederhana tetap menjadi kunci utama dalam mengantisipasi penyebaran. Pemkot Malang, sambungnya, siap mendukung kebijakan pusat sambil menjaga stabilitas dan ketenangan warga.
“Ini bukan berarti kita kembali ke masa sulit. Justru ini menjadi pengingat agar kita lebih waspada tanpa harus khawatir berlebihan. Pemerintah akan terus berupaya memberi edukasi yang tepat agar warga tidak keliru dalam menyikapi situasi,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar mengatakan sejauh ini belum ditemukan adanya laporan masyarakat yang terpapar virus ini. Namun, ia menekankan kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Yang namanya covid ini menjadi salah satu satu penyakit saluran pernafasan atas. Kalau di musim seperti ini (pancaroba), pasti semua penyakit saluran pernafasan atas itu akan meningkat,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pengecekan kesehatan ke Puskesmas di wilayahnya jika dirasa ada masalah kesehatan. Selain itu, meningkatkan imunitas tubuh juga menjadi cara untuk mengantisipasi terjangkitnya virus ini.
“Semua penduduk di Kota Malang sudah tercover oleh BPJS Kesehatan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukan cek kesehatan pada diri sendiri,” pungkasnya. (lil).