MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji, mengukuhkan Gerakan Membangun (Gerbang) Kampoeng Qur’an Wijaya Kusama yang berlokasi di Jl. Kalimasodo, Polehan, Kecamatan Blimbing, Minggu, (21/8/2022). Kampung ini dikukuhkan menjadi Kampung Quran karena telah memiliki puluhan kelas belajar Al Quran yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat Kampung Wijaya Kusuma.
“Maka Al Qur’an harus totalitas. Kami punya visi satu RW satu hafidz (penghafal Quran, red). Sekarang Kota Malang sudah ada program hafidz yang memiliki santri kami beri motivasi satu juta rupiah. Dan ini kami dorong terus menerus. Agar ini bisa kita bumikan Al Quran pada kehidupan warga Kota Malang,” ucap Walikota Sutiaji.
Walikota Sutiaji juga berharap agar gerakan ini dapat menjadi program percontohan untuk memasyarakatkan Al Quran. “Ini akan menjadi salah satu pilot project, agar nanti banyak orang datang belajar ke sini. Niatkan ini untuk memasyarakatkan Al Quran. Kalau di daerah lain ada Kampung Inggris, kalau di Kota Malang ada Kampung Al Quran. Insya Allah, kita saling doakan dan harus kita support selalu,” ajaknya.
Karenanya, Walikota Sutiaji mengapresiasi gerakan ini. Dengan harapan dapat mendorong Kota Malang menjadi kota yang memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya. “Tentu kami terima kasih dan apresiasi, tentu akan kami dorong Kampung Qur’an ini, agar menjadi kekuatan dan mudah-mudahan Kota Malang menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ucapnya mengapresiasi.
Usai mengukuhkan Gerbang Kampoeng Qur’an Wijaya Kusama, Walikota Sutiaji juga berkesempatan melihat langsung rumah-rumah Qur’an yang ada di kampung tersebut. Tak lupa Walikota Sutiaji juga menyempatkan untuk mengaji bersama warga di rumah-rumah tersebut.
Sementara itu, Ketua Gerbang Kampoeng Qur’an Wijaya Kusama, Dr. Muhammad Burhan, menjelaskan bahwa setiap masjid di kampung ini terdapat Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), bahkan di rumah-rumah warga juga digunakan sebagai tempat pembelajaran Qur’an.
“Di sini setiap masjid ada TPQ, dan di rumah-rumah ada yang menjadi TPQ dan dipakai taklim. RW kami juga punya pengajian bulanan rutin, bergilir di setiap RT. Telah terbentuk 21 kelas Qur’an, kalau ditambah dengan TPQ, Pondok Hafidz, kemudian Madrasah Qur’an maka seluruhnya ada 65 kelas Al Quran,” terangnya.
Ia juga berharap dengn Gerakan Membangun Kampoeng Qur’an ini dapat mendorong warga setempat untuk membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, serta ke depan sebutan kampung ini dapat bertambah menjadi Kampung Hafidz. “Kami siap menjadi model percontohan. Semoga tidak hanya dikenal sebagai Kampoeng Qur’an tapi juga Kampoeng Hafidz Al Quran, mudah-mudahan Allah ridha,” terangnya. (hms/lil)
Leave a Reply