MALANG (surabayapost.id) – Kepedulian warga Perumahan Permata Jingga (PJ), Kota Malang, Jawa Timur terhadap pencegahan wabah virus corona disease (Covid-19) patut diapresiasi. Sebab, para penghuni perumahan mewah di RW 06, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu membentuk sendiri Satgas Covid-19.
Pembentukan itu diakui Ketua RW 06, Suaji, Jumat (3/4/2020). “Sebagai Ketua Satgas Covid-19 PJ itu Pak Rahmat Sani,” jelas dia kepada surabayapost.id.
Dia menjelaskan bila Satgas tersebut dibentuk bersama antara perwakilan warga dengan pihak pengembang. Tujuannya kata dia untuk menanggulangi wabah corona demi keselamatan dan ketenangan warga.
“Adapun program kegiatan kerja, kita lakukan dengan langkah cepat tanggap sambil selalu kita evaluasi dan diperbaiki. Sehingga warga terhindar dari wabah mematikan itu,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 PJ, Rahmat Sani merasa lega Satgas Covid19 bisa terbentuk. “Alhamdulillah kami semua stakeholder di Permata Jingga bisa membentuk Satgas,” kata dia.
Di antara stakeholder itu disebutkan seperti RT 01-10, RW 06, dan juga PT. Buana Adi Mandiri sebagai Pengembang. “Alhamdulillah mereka kompak melakukan Gerakan Pencegahan Corona melalui Program “FIGHT BACK COVID-19,” jelas dia.
Dia menjelaskan jika tugas pokok Satgas itu adalah menanggulangi wabah virus penyakit yang mematikan itu. Untuk itu kata dia ada standar operasional prosedurnya (SOP).
“SOP itu terkait penanggulangan wabah penyakit menular Covid-19 di lingkungan RW 06 Permata Jingga. Makanya kami punya program Fight Back Covid-19,” katanya.
Dalam melaksanakan program itu, kata dia, langkah pertama yang dilakukan di Area Main Gate (sekitar pintu masuk PJ). Menurut dia, semua tamu/pengunjung (non warga PJ), wajib melewati jalur pengecekan suhu badan dengan Thermo Gun.
“Suhu badan 37,5 dilarang masuk PJ. Mereka harus melewati proses sterilisasi,” kata dia.
Selain itu, kata dia, saat di pintu masuk wajib jalani proses cuci tangan dengan sabun. Lalu memasuki bilik untuk disemprot cairan disinfektan.
Semua kendaraan kata dia saat di pintu masuk juga akan melewati cairan disinfektan dengan cara dibuatkan genangan cairan disinfektan. Tidak ketinggalan juga untuk handle/stir motor disemprot sanitizer oleh petugas khusus.
Selain program tersebut, ada pelaksanaan sterilisasi dengan cara penyemprotan cairan disinfektan pada jalan utama PJ. Itu dilakukan secara rutin setiap minggu.
Setiap Pekerja di lingkungan PJ, menurut dia, baik tukang bangunan, ART, karyawan dll dalam melakukan aktivitasnya dilarang meninggalkan tempat kerja. Mereka tetap berada di area atau lokasi tempat mereka bekerja.
Sedangkan alur penanganan di lingkungan PJ, kata dia, mendirikan Posko Satgas Covid-19. Lalu menyiapkan Ambulance yang standby di Posko Satgas Covid-19 Permata Jingga, untuk melayani warga yang membutuhkan.
“Kami menyiapkan Tim Medis dan Dokter Satgas. Itu disediakan khusus dan siap menerima konsultasi apabila warga ada keluhan kesehatan,” jelas dia.
Bila ada warga yang terindikasi terjangkit corona, kata dia, diharapkan untuk segera melapor ke RT / Satgas. Setelah itu Satgas akan berkoordinasi dengan pihak /instansi penanganan Covid-19 di Kota Malang.
Menurut dia, gejala atau penyakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus diantaranya batuk kering, panas/demam tinggi. Itu disertai dengan sesak nafas.
Makanya, kata dia, setiap warga yang baru datang dari luar kota, diwajibkan untuk melapor kepada ketua RT dan Puskesmas. Setiap RT wajib melakukan pendataan ulang warga. Itu meliputi jumlah penghuni, usia, lingkup kegiatan/pekerjaan dan catatan khusus terkait kesehatan yang sedang dialami bila ada.
Ditegaskan dia jika ada warga yang tidak mengikuti SOP, maka petugas akan tegas menolak tamu tersebut. “Jadi tidak boleh memasuki kawasan Permata Jingga,” jelas dia.
Karena itu dia merasa bersyukur karena warga atau pekerja di lingkungan PJ sangat kooperatif. “Alhamdulillah mereka dengan sukarela mengikuti arahan Satgas,” papar dia. (aii)
Leave a Reply